News

FAA Grounding 171 Pesawat Boeing 737 MAX 9 Imbas Jendela Alaska Airlines Pecah di Udara


Regulator penerbangan sipil Amerika Serikat Federal Aviation Administration (FAA) memutuskan untuk melarang terbang (grounding) seluruh pesawat Boeing 737 MAX 9 menyusul pecahnya panel jendela pesawat Alaska Airlines tak lama setelah lepas landas.

Pesawat yang membawa 174 penumpang dan enam awak penerbangan itu terpaksa harus melakukan pendaratan darurat usai panel jendela pesawat pecah di udara tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Portland di Oregon, AS, pada Jumat pekan lalu (5/1/2024).

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) pun langsung melakukan investigasi atas insiden yang terjadi di pesawat Boeing 737 MAX 9 milik maskapai Alaska Airlines tersebut.

Mengutip Reuters, Senin (8/1/2024), Administrator FAA Mike Whitaker mengatakan badan tersebut memerlukan pemeriksaan segera terhadap pesawat-pesawat terkait sebelum mereka dapat kembali terbang.

Imbasnya, perintah tersebut mempengaruhi setidaknya terhadap 171 pesawat sejenis di seluruh dunia. Petunjuk kelaikan udara darurat akan mewajibkan operator untuk memeriksa pesawat sebelum penerbangan selanjutnya yang tidak memenuhi siklus inspeksi.

Whitaker mengatakan inspeksi yang diperlukan akan memakan waktu sekitar empat hingga delapan jam per pesawat.

“FAA mewajibkan inspeksi segera terhadap pesawat Boeing 737 MAX 9 tertentu sebelum mereka dapat kembali terbang,” kata Whitaker.

“Keselamatan akan terus mendorong pengambilan keputusan kami saat kami membantu penyelidikan NTSB terhadap Alaska Airlines Nomor Penerbangan 1282,” tambahnya.

Sementara itu, perusahaan penerbangan Boeing menyatakan pihaknya mendukung tindakan inspeksi terhadap pesawat-pesawat jenis 737 MAX 9 tersebut.

Di sisi lain, maskapai Alaska Airlines pada Sabtu (6/1/2024) pagi waktu setempat menyatakan telah selesai melakukan inspeksi terhadap pesawat terkait hampir seperempatnya. Namun, sejauh itu tak ditemukan masalah apapun. Belum ada pernyataan lain dari maskapai tersebut sejauh ini.

Adapun grounding sementara seratusan pesawat sejenis mulai berlaku sejak akhir pekan lalu untuk inspeksi FAA. Maskapai United Airlines telah menunda penerbangan 45 Boeing 737 MAX 9 miliknya karena kegiatan inspeksi FAA itu. Hal itu berdampak pada pembatalan 60 penerbangan United Airlines pada Sabtu akhir pekan ini.

Sejauh ini di industri penerbangan AS, hanya Alaska dan United Airlines yang masih menggunakan 737 MAX 9.

https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2024/01/FAA_pesawat1_34ff5dc05d.jpg?ssl=1

Kesaksian saat Jendela Terlepas di Udara

Dilansir AFP, pesawat Alaska Airlines dengan nomor penerbangan 1282 itu berangkat dari Bandara Internasional Portland pada Jumat sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Namun, pesawat kembali ke landasan udara usai kru melaporkan mengenai adanya masalah tekanan udara.

“Pesawat mendarat dengan selamat kembali di Bandara Internasional Portland dengan 171 penumpang dan enam awak,” demikian pernyataan maskapai itu.

“Meskipun kejadian seperti ini jarang terjadi, namun awak penerbangan kami telah dilatih dan dipersiapkan untuk menangani situasi ini dengan aman,” lanjut pernyataan itu.

Dalam foto-foto yang beredar di media sosial, terlihat panel jendela pesawat meledak dan masker oksigen darurat tergantung di langit-langit kabin pesawat.

“Itu benar-benar mendadak. Baru saja sampai di ketinggian, jendela/dindingnya terlepas begitu saja dan saya tidak menyadarinya sampai masker oksigen terlepas,” kata seorang penumpang bernama Kyle Rinker.

Setelah insiden itu, Alaska Airlines memutuskan menghentikan seluruh penerbangan dengan pesawat Boeing 737-9.

“Menyusul kejadian malam ini pada penerbangan nomor 1282, kami memutuskan untuk mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara 65 armada pesawat 737-9,” kata CEO Alaska Airlines Ben Minicucci.

“Semua pesawat akan kembali melayani penumpang, usai pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan,” ujarnya.

 

Back to top button