Hangout

Kaya Sumber Daya Alam, Ini 8 Daerah Penghasil Pasir Besi di Indonesia

Sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah, beberapa daerah di Indonesia mempunyai beragam jenis hasil tambang, salah satunya pasir besi. Tersebarnya pasir besi ini, menjadikan ada beberapa daerah penghasil pasir besi terbesar di Indonesia.

Pasir besi memiliki kandungan silika, kalsium, titanium, dan vanadium yang bisa diolah menjadi biji besi. Hasil tambang ini juga memiliki konsentrasi besi yang tinggi sehingga memiliki warna hitam atau abu-abu gelap.

Menjadi salah satu komponen penting yang dihasilkan dari serangkaian penambangan, pasir besi tidak dapat diperbarui sehingga diperlukan kehati-hatian dalam penerapan konsep pembangunan berkelanjutan.

Hal ini agar sumber daya alam tersebut tidak habis dikemudian hari. Meski Indonesia memiliki ragam hasil tambang, namun pasir besi ini langka dan hanya ada beberapa daerah penghasil pasir besi terbesar di Indonesia, seperti berikut ini.

Dalam ilmu kimia pasir besi memiliki lambang Fe yang dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga, alat-alat kesehatan, dan keperluan lainnya.

Pasir besi memiliki warna cokelat kehitaman, meski tak jarang untuk di daerah lain hasil tambang ini berwarna kelabu tua, ungu tua, dan merah karat. Lantas, di mana saja pasir besi bisa ditemukan?

Berikut beberapa daerah penghasil pasir besi terbesar di Indonesia:

1. Cilacap, Jawa Tengah

Cilacap menjadi daerah penghasil pasir besi terbesar
Foto: live.staticflickr.com

Menjadi salah satu bahan tambang yang bernilai ekonomis, pasir besi cukup banyak ditemukan di pesisir Kabupaten Cilacap.

Berdasarkan jurnal yang dimuat di iptek.its.ac.id tahun 2018, eksplorasi yang sudah dilakukan sejak tahun 1960-1972 terhadap endapan pasir besi ini menghasilkan cadangan pasir besi sebanyak 2.655.236 ton di area seluas 3.090.43 hektare.

Namun, kegiatan penambangan yang dilakukan selama bertahun-tahun mengakibatkan cadangan pasir besi mengalami penurunan dan pada akhirnya ditutup pada 1 Oktober 2003.

Berdasarkan informasi dari Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Cilacap tahun 2007, estimasi jumlah pasir besi yang tersisa tidak lebih dari 600 ribu ton dengan kandungan besi (Fe) kurang dari 52 persen sehingga dirasa kurang tepat untuk diolah.

Namun, kegiatan penambangan skala besar saja yang telah resmi ditutup, kegiatan penambangan skala kecil masih berjalan hingga saat ini.

Ada pun lokasi yang memiliki potensi pasir besi di Cilacap, yakni Pesisir Barat Nusawungu sekitar 40 kilometer dari arah timur kota Cilacap.

Kawasan ini memiliki area yang belum ditambang dengan luas total lebih dari 500 hektar, derajat kemagnetan 12,20 persen, dan kandungan besi di atas 53 persen.

Cadangan pasir besi tersebar dari pesisir Desa Welahan Wetan Kecamatan Binangun hingga Desa Jetis Kecamatan Nusawungun dengan estimasi kurang lebih 744.678.85 ton.

2. Papua

95infrastruktursarmi - inilah.com
Foto: arsip.jubi.id

Terkenal dengan kekayaan alamnya, Papua merupakan pulau yang memiliki ragam objek wisata alam, hutan, flora, fauna, dan hasil tambang, salah satunya pasir besi.

Mengutip data dari Badan Geologi Kementerian ESDM, sumber daya pasir besi yang ada di Papua per Desember 2020 lalu mencapai 2,377 juta ton dengan cadangan sumber daya sebanyak 19,9 juta ton.

Di Papua, pasir besi dapat ditemukan di beberapa daerah seperti Sarmi, Jayapura, Mimika, dan Tembagapura. Uniknya, pasir besi yang ada di Papua masih bercampur dengan tanah sekitar sehingga bisa dengan mudah diolah.

Pengolahan yang lebih mudah ini bisa menghasilkan bijih besi yang berkualitas untuk digunakan sesuai dengan kebutuhannya.

3. Kalimantan Selatan

Tambang (1) - inilah.com
Foto: kalselprov.go.id

Kalimantan Selatan merupakan daerah yang terkenal dengan sumber daya alam, khususnya tambang yang terdiri dari galian energi, logam, atau industri.

Beberapa potensi tambang besi yang ada di Kalimantan Selatan tersebar di Kabupaten Tanah Laut sebesar 185.667 ton, Tanah Bumbu sebesar 593.800 ton, Kotabaru sebesar 510.633 ton, Tapin sebesar 625.000 ton dan Balangan mencapai 5.062.900 ton.

Di Kalimantan Selatan berdiri sejumlah pabrik smelter (pengolahan bijih besi menjadi besi spons) yang berkapasitas 315 ribu ton per tahun.

Pengolahan sumber daya alam ini ditangani oleh PT Aneka Tambang dan PT Krakatau Steel dengan membentuk perusahaan patungan yang dinamakan PT Meratus Jaya Iron & Steel.

Perusahaan yang beroperasi pertama di Kalimantan Selatan ini berlokasi di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu.

Selain itu, ada juga dua perusahaan yang menangani proyek smelter, yakni PT Sebuku Iron Lateritic One yang memiliki kapasitas satu juta ton per tahun di Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru. Kemudian ada PT Delta Prima Steel dengan kapasitas 100.000 ton per tahun yang berlokasi di Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut.

4. Cilegon, Banten

Cilegon sebagai daerah penghasil pasir besi terbesar di Indonesia
Foto: selatsunda

Dikenal dengan sebutan Kota Industri, daerah yang berada di Provinsi Banten ini adalah salah satu kota penghasil baja terbesar di Asia Tenggara.

Selain baja, Cilegon juga mempunyai hasil pasir besi yang diperkirakan mencapai 7.500 ton bijih besi. Hasil ini dapat diperoleh per bulannya yang berasal dari olahan perusahaan setempat.

5. Sumatera

Aktivitas Galian C Di Dusun Vii Desa Suka Damai Kecamatan Air Putih Kabupaten Batubara. - inilah.com
Foto: mudanews.com

Sumatera memiliki tambang pasir besi yang dapat ditemukan di beberapa daerah seperti Pasaman, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam, Katingan, Tanah Datar, dan Solok.

Per Desember 2020, Sumatera memiliki sumber daya pasir besi sebesar 108 juta ton dan cadangan pasir besi sebanyak 33,5 juta ton.

6. Sulawesi Utara

Images2 - inilah.com
Foto: penasultra.id

Kabupaten Minahasa Selatan merupakan salah satu penghasil pasir besi terbesar di Sulawesi Utara. Diperkirakan memiliki kandungan pasir besi sebesar 4,716 ton. Kemudian di Kabupaten Bolaang Mongondouw Utara diperkirakan memiliki potensi 36 juta ton dan di Kepulauan Talaud memiliki potensi sekitar 715.250 ton.

Kemudian diduga ada kandungan pasir besi sebesar 1,598 juta ton di Kabupaten Sangihe, 4,131 juta ton di Kabupaten Minahasa dan 11,587 juta ton di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).

Potensi terbesar terdapat di Kabupaten Bolaang Mongondouw yang diperkirakan menyimpan deposit pasir besi sekitar 83 juta ton lebih. Sedangkan di Kabupaten Bolaang Mongondouw Timur ada sekitar 20,168 juta ton.

Menurut data dari Badan Geologi Kementerian ESDM, Sulawesi memiliki sumber daya pasir besi sebanyak 116 juta ton dengan cadangan  sebesar 47,4 ton per Desember 2020.

7. Lampung

Img 20210922 Wa0038 1 - inilah.com
Foto: medianasional.id

Di daerah Lampung terdapat beberapa daerah penghasil pasir besi seperti Kota Karang, Batu Raja, dan Tanjung Jati. Di beberapa daerah tersebut, menyumbang sumber daya alam tersebut sebanyak 50.524.7808 ton per tahunnya.

Namun sayangnya, pada tahun 2010 ada aktivitas penambangan pasir besi ilegal dan mengancam hilangnya mata pencaharian masyarakat nelayan dan pesisir Desa pasar Seluma.

Bukan tanpa alasan, namun keadaan desa seluma ini rawan bencana dan pantainya berabrasi kencang. Menurut informasi warga pada tahun 1993 hutan pantai Desa pasir Selamu tebalnya 170m. Namun, dalam kurun waktu 29 tahun hutan pantai tersebut hilang setebal 100m.

8. Lumajang, Jawa Timur

Lumajang menjadi salah satu daerah penghasil pasir besi terbesar di Indonesia
Foto: .medcom.id

Kebupaten Lumajang, Jawa Timur memiliki cadangan pasir besi terbesar dan terluas di Indonesia yakni mencapai 60.0000 hektar yang terbentang di pesisir pantai Selatan.

Selain merupakan daerah penghasil besi pasir terbesar di Indonesia, Lumajang memiliki kualitas yang terbaik, yakni kadar besinya antara 30 hingga 40 persen. Bahkan di beberapa daerah memiliki kadar besi mencapai 60 persen.

Cadangan pasir besi yang ada di Lumajang ini juga memiliki kaitan dengan Gunung Semeru. Limpahan pasir di daerah Lumajang ini berasal dari muntahan material vulkanik Gunung Semeru yang terbawa air hujan hingga ke laut Selatan.

Kemudian melalui proses alam secara bertahun-tahun terjadi penumpukan pasir besi di kawasan pantai Selatan.

Lebih lanjut, PT Anak Tambang sudah mendapatkan izin usaha pertambangan, dan jika sudah beroperasi diperkirakan kapasitas produksi 100 ribu ton per tahun di lahan seluas 504 hektar.

Jika tidak ada halangan, akan mampu memproduksi sekitar 1.136.200 ton dalam sepuluh tahun beroperasi. Kawasan yang akan dikelola PT Anak Tambang tersebut barulah 20 persen dari total potensi pasir besi di Wotgalih.

Back to top button