Market

Jika Jadi Presiden, Anies Yakinkan Masa Depan Milenial dan Gen Z Semakin Baik

Di depan anak muda atau istilah kekiniannya generasi milenial dan Gen Z, calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan beberkan adanya pertumbuhan ekonomi tak berkualitas. Akibatnya, kesenjangan ekonomi dan kemiskinan di mana-mana.

“Kita saksikan dari pertumbuhan ekonomi yang tidak merata. Investasi di Indonesia memang naik. Dari Rp399 triliun pada 2014, meningkat sampai Rp1.200 triliun pada 2022. Loncat 4 kali lipat,” kata Anies di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

Namun, jangan senang dulu. Jangan pula bangga. Karena, lanjut dia, lapangan pekerjaan justru menyempit. Padahal, angkatan kerja tiap tahun selalu besar jumlahnya. Lalu, buat apa ada investasi yang nilainya ratusan triliun jika tak mampu menyerap tenaga kerja?  

Ternyata, Anies benar. Investasi yang deras masuk ke Indonesia, bukanlah merambah proyek atau sektor padat karya. Sebut saja sektor pertambangan khususnya nikel yang mengalami kenaikan signifikan.

Dalam hitungan tahun bahkan bulan, banyak investor China membangun industri pemurnian dan pengolahan (smelter) bijih nikel di Indonesia. Tapi malah memicu masalah ketenagakerjaan di Indonesia.

“Sektor mining meningkat luar biasa, tapi serapan tenaga kerjanya satu persen. Kalau investasinya didorong di sektor pertanian, penyerapan tenaga kerjanya 44 persen,” ujarnya.

Oleh karena itu, Anies ingin segera menyelesaikan masalah ketimpangan ini. Caranya dengan mendorong investasi non-energi, agar anak muda tak kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

“Lalu tempatnya, investasi ini terjadi di tempat-tempat yang memang sudah menjadi pusat-pusat perekonomian, karena itu kita menggagas perubahan,” tegasnya.

“Dilakukan apa? Bukan hanya hilirisasi tapi re-industrialisasi yang akan kita kerjakan, artinya membangun industri-industri baru di tempat-tempat yang selama ini belum menjadi pusat industri,” lanjutnya.

Ia ingin perubahan yang terjadi bukan hanya sekadar ibaratkan kosmetik, melain secara substantif.

Back to top button