Market

Jepang Dicoret Lagi, Dominasi Kereta Api China di Indonesia Makin Kuat


PT KAI Commuter Indonesia (KCI) akhirnya mencoret rencana beli kereta api listrik (KRL) asal Jepang. Lagi-lagi produk China dipilih. Ceritanya mirip kereta cepat Jakarta-Bandung (Kereta Whoosh), Jepang kalah dengan China.

Mungkin anda suka

Padahal, harga KRL Jepang lebih murah, namun tidak berpengaruh. “Bukan masalah harga saja tapi time delivery dan spesifikasi teknis,” kata Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba dikutip Sabtu (3/2/2024).

Sekedar informasi, KCI membeberkan alasan kenapa memilih impor 3 KRL baru dari China, ketimbang Jepang. Meski Jepang menawarkan harga lebih murah.

Dalam penandatanganan Kontrak Kerja sama Pengadaan Sarana KRL Baru pada 31 Januari 2024 di Beijing, China, disepakati impor 3 KRL baru dari China, senilai Rp783 miliar.

Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V DPR, Jakarta, Selasa (19/9/2023), Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha PT KAI, John Robertho membeberkan Price Proposal JR East. Disebutkan, harga 3 KRL baru dari pabrikan asal Jepang hanya Rp 676,8 miliar (kurs Rp104,44/yen).

Selama proses pengadaan 3 KRL impor ini, kata Ane, KCI melakukan penjajakan dengan berbagai penyedia atau manufaktur dari beberapa negara produsen sarana KRL. Proposal resmi dari produsen KRL asal Jepang, J-TREC, pada Oktober 2023.

Selain dengan J-TREC, KCI juga melakukan penjajakan dengan perusahaan manufaktur kereta api asal Korea Selatan yakni Wojin dan Dawonsys, serta perusahaan asal China yang juga memproduksi Kereta Cepat Whoosh yakni China Railway Construction Corporation (CRRC) Sifang Qingdao.

Setelah menerima proposal dari berbagai perusahaan tersebut, KCI pun melakukan pembahasan proses pengadaan sarana KRL hingga akhirnya memutuskan untuk memilih CRRC Sifang sebagai mitra kerja.

“CCRC Sifang dapat memenuhi spesifikasi teknis dan time delivery yang sesuai dengan persyaratan dan harga yang kompetitif dibandingkan produk lainnya,” kata Anne.

Selain itu, KCI juga mempertimbangkan dari sisi reputasi dan rekam jejak karena CRRC Sifang sudah bekerja sama dengan 28 negara di dunia untuk menyediakan sarana commuter EMU dengan berbagai kondisi di negara masing-masing pengimpornya.

Selain itu, dalam kerja sama ini KCI dan CRRC Sifang juga sepakat untuk melakukan transfer pengetahuan untuk penanganan operasional KRL ke depan. “Ini juga yang memperkuat KAI Commuter untuk bekerja sama dengan CRRC Sifang,” kata dia. 

Back to top button