News

Jabat Ketua Lakpesdam NU, Etho: Sesuai Kapabilitas Saya


Menteri BUMN, Erick Thohir (Etho) resmi menjabat sebagai Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nadhlatul Ulama (NU) periode 2022-2027. Ia menyebut bahwa jabatan ini sesuai dengan kapabilitas yang dirinya miliki.

“Tentu ketika saya diberikan amanah oleh ketum (PBNU), bagaimana ke depannya pembangunan sumber daya manusia dan strategi besar NU ke depannya, sesuai dengan perubahan yang terjadi di dunia ini, baik secara ekonomi, inovasi, dan lain-lainnya. Tentu saya menerima, karena sesuai dengan kapabilitas saya,” terang Etho di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Senin (18/12/2023).

Etho juga menegaskan bahwa amanah yang kini ia emban, bukan karena mencari-cari jabatan semata. Ia juga mengatakan bahwa jika berkaca pada pidato Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf mengenai memanusiakan manusia, Etho menyebut bahwa memang sudah seharusnya NU menjadi penggerak peradaban daripada wujud kemaslahatan.

“Tentu sesuai napas yang diberikan oleh para pendahulu kita, para kiai dan ulama sebagai kompas utama kita, karena kekuatan dan jaringan NU sangat sangat besar,” ujarnya.

Ia menyatakan bahwa memberdayakan manusia NU, berarti turut menggerakkan Indonesia agar tak hanya maju, melainkan juga makmur. Belum lagi, Indonesia dihadapkan pada masalah kemandirian secara ekonomi.

“Apakah kita sudah mandiri terhadap pangan? Bagaimana dengan peralihan daripada energi hijau atau energi terbarukan yang dimana kompleksitasnya, kedaulatan energi adalah sesuatu yang tidak mudah,” jelasnya.

“Belum lagi kalau kita lihat membangun manusianya, apakah basic kesehatan, apakah basic pendidikan sudah dinikmati oleh semua? Artinya, konteks kita ingin maju makmur mendunia masih penuh tantangan,” sambungnya.

Etho bahkan berjanji kepada Gus Yahya, bahwa pada Januari mendatang Lakpesdam NU akan mengadakan rapat untuk mempersiapkan program jangka pendek dan jangka menengah.

“Supaya kita serius membangun NU yang kita cintai. Tentu dengan kerendahan hati, saya punya banyak kekurangan. Tidak mungkin suksesnya kita karena kita, tapi tentu suksesnya kita, karena kita sama-sama membangun kesempatan bersama-sama untuk melakukan yang terbaik,” pungkas Etho.

Back to top button