Kanal

Israel dan Amerika Serikat Sama Saja Buruk dan Busuknya


Sudah waktunya bagi dunia memberikan pelajaran kepada Israel agar negara Zionis tersebut menghentikan praktik penjajahan dan penindasan terhadap rakyat Palestina. 

Serangan yang dilancarkan oleh Iran ke wilayah Israel pada hari Minggu, 14 April 2024, merupakan balasan atas serangan Israel pada tanggal 1 April 2024 yang menewaskan 16 orang, termasuk dua jenderal Iran. Serangan Iran ini memiliki pesan kuat untuk mengingatkan Israel agar tidak lagi bersikap angkuh dan sombong, serta untuk memahami pentingnya menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan.

Dunia seharusnya mendukung penuh tindakan Iran yang meluncurkan ratusan drone dan roket ke wilayah yang dikuasai Israel sebagai respons terhadap serangan militer Israel sebelumnya. Negara-negara di sekitar Palestina, seperti Arab Saudi, Mesir, Suriah, Yordania, dan Lebanon, seharusnya juga mengambil langkah serupa untuk menekan Israel agar menghormati dan mengembalikan hak-hak rakyat Palestina yang dirampas.

Meskipun Presiden AS Joe Biden telah mengutuk keras serangan drone dan rudal Iran ke Israel, serta menginstruksikan pasukan militernya untuk membantu Israel menghadapi serangan tersebut, Iran dan negara-negara pendukung perjuangan rakyat Palestina tidak boleh takut dengan keberadaan Amerika Serikat di belakang Israel. Sebab, di belakang rakyat Palestina dan Iran, terdapat negara-negara besar lain yang siap membantu dan membela, seperti China, Rusia, Turki, Korea Utara, dan lain-lain.

Sikap tegas dunia terhadap Israel dan Amerika sangat penting karena kita sudah lelah dengan kemunafikan yang ditunjukkan oleh Amerika dalam menghadapi berbagai persoalan, terutama masalah Palestina. 

Mungkin sudah saatnya bagi dunia untuk menendang negara tersebut dari perannya sebagai polisi dunia, karena dampak dari sikap dan tindakan Israel dan Amerika telah menyebabkan ketidakadilan dan kezaliman di mana-mana. Hal ini harus dihentikan secepatnya karena Israel dan Amerika Serikat, dalam konteks HAM dan keadilan, sama-sama buruk dan busuknya.

Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI

Back to top button