Market

Inilah Target Menhub Budi Karya terhadap LRT Jabodebek

Pemerintah berlega hati usai LRT Jabodebek masuk tahap uji coba sejak 12 Juli kemarin. Sebab, target proyek yang dibangun sejak 2016 ini akan menjadi moda transportasi umum untuk mengurangi kemacetan di Jabodebek. Bahkan mengincar dapat memindahkan 140 ribu orang dari kendaraan pribadi.

“Kita mengharapkan paling tidak mendekati 140.000 masyarakat yang berpindah ke angkutan LRT,” ujar Budi Karya seperti dikutip saat di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi melanjutkan untuk moda transportasi massal tersebut beroperasi secara komersial pada 18 Agustus 2023 berbarengan dengan soft launching Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Dia memaparkan, terdapat keunggulan jika masyarakat beralih dari angkutan pribadi menggunakan LRT Jabodebek. “Satu, lebih efisien, yang kedua lebih cepat, yang ketiga lebih mudah, dan yang paling penting tidak macet,” tuturnya.

Dalam uji coba LRT Jabodebek, Rabu (12/7/2023) kemarin, waktu perjalanan dari Stasiun Harjamukti, Jakarta Timur hingga ke Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, hanya 52 menit saja dan bisa lebih cepat. Pasalnya, dalam perjalanan LRT Jabodebek tersebut beberapa kali berhenti sebelum masuk ke Stasiun LRT.

Direktur Utama (Dirut) KAI Didiek Hartantyo sudah menjelaskan, pada uji coba tahap pertama akan ada 22 perjalanan kereta per hari. Sedangkan pada uji coba tahap kedua akan ada 434 perjalanan kereta per hari.

LRT Jabodebek saat beroperasi komersial ditargetkan sebanyak 560 perjalanan dalam sehari pada hari kerja, dengan headway atau waktu tunggu kedatangan kereta rata-rata 3-6 menit.

Sementara itu, LRT Jabodebek yang dikendalikan dari operation command center (OCC) untuk berhenti di setiap stasiun selama 30 detik hingga 1 menit. Dalam satu rangkaian (trainset) LRT Jabodebek terdiri atas atas gerbong dengan kapasitas penumpang sebanyak 740 orang dan paling padatnya satu rangkaian LRT dapat memuat hingga 1.308 orang penumpang.

Back to top button