News

Ingin Rebut Kursi Capres, Bloomberg Akuisisi 2 Media Besar di AS

Raksasa media dunia, Bloomberg kabarnya akan mengakuisisi media besar di Amerika Serikat. Bloomberg rencananya akan melakukan ekspansi bisnisnya dengan mengambil alih salah satu media ternama di AS. Dua media yang kabanya menjadi incaran adalah Washington Post atau Wall Street Journal.

Menurut laporan situs berita Axios pada Jumat (23/12) menyebut, sang pemilik raksasa media tersebut, Michael Bloomberg tertarik mengakuisisi induk Wall Street Journal Dow Jones dari Murdoch’s News Corp atau Washington Post dari Amazon.com. Namun, hingga saat ini masih belum ada perkembangan yang signifikan terkait akuisisi tersebut.

Salah satu perusahaan media terbesar ini memang mempunyai minat yang tinggi untuk mengakuisisi surat kabar. Sebab sebelumnya, Bloomberg juga ingin mengambil alih New York Times dan Financial Times.

“Akuisisi mana pun akan memberi miliarder berusia 80 tahun itu properti media piala untuk mempublikasikan agenda politiknya seperti menangani perubahan iklim, atau mempromosikan undang-undang senjata yang lebih ketat,” kata seorang sumber kepada Reuters, dikutip Sabtu (24/12/2022).

Dengan ekspansi bisnis media ini akan menjadikan Bloomberg sebagai raksasa data dan berita keuangan dunia. Namun juru bicara perusahaan menilai kabar ini hanya sebagai spekulasi saja. Pasalnya Michael Bloomberg, Jeff Bezos dan Murdoch belum memberikan tanggapannya soal kabar ini.

Mengutip dari Forbes, Michael Bloomberg adalah orang terkaya ke-12 dunia dengan kekayaan bersihnya mencapai US$ 76,8 miliar atau setara Rp119 triliun (kurs Rp15.582 per dolar AS).

Bloomberg adalah mantan wali kota tiga periode Kota New York. Kabarnya saat ini, dia sedang berjuang menjadi calon presiden dari Partai Demokrat. Sebab dia pernah gagal mencalonkan diri pada 2020 kemarin.

“Akuisisi Bloomberg atas dua media ini belum tentu hanya keputusan bisnis. Bloomberg adalah seorang pembuat kebijakan/politik, walikota, dan kandidat presiden. Akuisisi semacam itu akan memberikan alat untuk mempengaruhi kebijakan publik Washington,” kata Eli Noam, Profesor Emeritus di sekolah bisnis Universitas Columbia.

Back to top button