Ototekno

Indonesia Pasarkan Produk Game Terbaik pada Ajang Gamescom 2022 di Jerman

Sebanyak 13 pelaku industri Indonesia siap menunjukkan produk game terbaiknya dalam gelaran pameran Gamescom 2022 pada 24-28 Agustus di Jerman.

Indonesia kembali berpartisipasi dalam ajang pameran dagang game global itu setelah dua tahun berpartisipasi secara daring, kata KBRI Berlin dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno mengatakan bahwa gelaran Gamescom 2022 harus dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana promosi industri gim serta teknologi Indonesia di tingkat dunia.

“Gamescom harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk menjelaskan kepada dunia bahwa Indonesia bukan saja merupakan destinasi liburan, tapi saat ini juga telah bertransformasi menjadi satu kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” katanya.

“Indonesia dengan talenta mudanya siap menghadapi perubahan era perdagangan mendatang yang mengarah ke ekonomi digital,” lanjut Dubes Havas yang berharap agar pada tahun mendatang keikutsertaan dari Indonesia bisa lebih besar.

Keikutsertaan Indonesia kali ini dalam ajang tersebut dibalut kampanye ‘GotGame.id: Games From Indonesia’ dan mendapatkan dukungan dari banyak pihak, antara lain Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), KBRI Berlin, Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Hamburg, dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Berbagai kementerian dan lembaga itu berkolaborasi dalam memberikan fasilitas kepada delegasi pelaku industri gim Indonesia melalui penyediaan paviliun Indonesia, akses business matching di Gamescom, promosi dan publikasi, hibah perjalanan dan networking dinner dengan industri Jerman.

Dukungan penuh dari banyak pemangku kepentingan ini membuka seluas-luasnya peluang bagi industri game Indonesia untuk berkembang.

“Kami berharap agar setiap partisipan dapat menunjukkan performa bisnis yang maksimal serta dapat membawa peluang usaha di industri game global ke Tanah Air,” kata Menteri Parekraf Sandiaga Uno.

“Tentunya hal ini diharapkan dapat menjadikan industri game sebagai salah satu pilar kebangkitan ekonomi kita serta mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johny Gerard Plate mengatakan bahwa kehadiran game Indonesia di pasar internasional seperti Gamescom selain membawa manfaat ekonomi juga dapat menguatkan ekosistem gim nasional, serta semakin menumbuhkan kreativitas anak bangsa.

“Kami sangat mengapresiasi kemunculan game lokal, dan Kemenkominfo terus mendukung penguatan ekosistem industri game lokal serta mendorong inisiatif yang dapat mendorong pertumbuhan game lokal, salah satunya melalui Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) dengan mentoring, matchmaking, rekrutmen potensi dan mendorong tersedianya acara berbagi informasi dan berkumpulnya para pelaku industri game dalam dan luar negeri setiap tahun,” ucapnya.

Menurut keterangan KBRI Berlin, sebagian besar pasar game Indonesia saat ini masih dikuasai impor, sehingga pemerintah perlu meningkatkan upaya untuk lebih gencar lagi memasarkan produk gim dalam negeri dan luar negeri, untuk konsumsi domestik maupun ekspor produk game.

Pada 2024, ditargetkan game Indonesia dapat menguasai 70 persen pasar lokal dan 10 persen pasar global.

Terkait target itu, partisipasi Indonesia pada Gamescom 2022 dinilai penting untuk mengawal kehadiran game Indonesia di pasar global, mengembangkan kesempatan dan capaian bisnis produk gim dan produk terkait lainnya, serta meningkatkan promosi terhadap game Tanah Air.

Sejatinya, dukungan pemerintah bagi partisipasi pelaku industri gim Indonesia pada Gamescom merupakan bagian perwujudan janji untuk turut mengembangkan e-sport dan industri game, kata KBRI Berlin.

Hal itu mengingat bahwa di antara sub-sektor ekonomi kreatif lainnya, game menjadi produk digital ekonomi kreatif yang tangguh bertahan di tengah hantaman ekonomi akibat pandemi dalam tiga tahun terakhir.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button