News

Imbas Kasus Sambo dan Kanjuruhan, Publik Kini Lebih Percaya TNI Ketimbang Polisi

Tingkat kepercayaan publik kepada TNI kini lebih tinggi ketimbang Polri. Hal ini berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

“Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap TNI berada di angka 90,9 persen. Sementara, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi berada di angka 59,1 persen,” kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Perbedaan kepercayaan pada TNI dan Polri itu berjarak 31,8 persen. Penurunan tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri itu imbas kasus pembunuhan Brigadir J yang di antaranya melibatkan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Selain itu, merosotnya kepercayaan publik juga tak terlepas dari adanya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang.

“Polisi disalahkan karena penggunaan gas air mata, bahkan sudah kedaluwarsa pula,” kata Ardian.

Diketahui, survei dilakukan pada 11-20 September 2022 kepada 1.200 responden di 34 provinsi. Survei menggunakan metode riset kualitatif dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview. Wawancara berlangsung secara tatap muka dengan margin of error survei ini sekitar 2,9 persen.

Lebih jauh, hasil survei turut mengungkap tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lebih tinggi, yakni 65 persen. Meski tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri menurun

“Jarak kepercayaan kepada Kapolri dibandingkan institusi Polri sekitar 6 persen. Ini disebabkan publik melihat kesungguhan Kapolri membersihkan kembali kinerja kepolisian,” ujar Ardian

Ia menambahkan, mayoritas publik yakni sebesar 85 persen masih menaruh harapan agar polisi dapat meningkatkan kembali kepercayaan publik. Sebab tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi pernah mencapai 87,8 persen pada 2018 lalu.

Selain itu, mayoritas publik berharap polisi kembali kepada khitahnya sebagai pelindung yang adil dan bersih bagi masyarakat banyak.

“Tak ada negara yang kuat dan bersih tanpa kehadiran lembaga polisi yang kuat dan bersih pula,” kata Ardian.

Back to top button