Market

Hormati Warga Terdampak, ELSAM Desak Investor Rempang Uji Tuntas HAM

Hormati Warga Terdampak, ELSAM Desak Investor Rempang Uji Tuntas HAM

Selasa, 19 September 2023 – 03:05 WIB

Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia memeluk salah satu siswi Sekolah Dasar di wilayah Rempang, Batam. (Foto: Antara)

Para investor proyek Rempang Eco City didesak segera mengidentifikasi dan menilai dampak kerugian hak asasi manusia (HAM) yang aktual atau potensial dari investasi yang dilakukan karena berpengaruh terhadap masyarakat setempat.

Desakan tersebut diungkapkan Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat atau ELSAM, yang menilai uji tuntas HAM harus diartikulasikan investor sepanjang siklus hidup investasi perusahaan (investment life cycle), baik sebelum dan sesudah keputusan investasi.

“Dampak kerugian ini yang mungkin melibatkan investor, baik melalui aktivitas sendiri atau sebagai hasil investasi atau melalui rantai nilai mereka dalam pengembangan proyek Rempang Eco City,” tulis ELSAM dalam siaran pers, Senin (18/9/2023). 

Proyek Rempang Eco City yang sedang menjadi sorotan tersebut, akan terus menjadi polemik. Karena berdampak pada ribuan penduduk yang terancam direlokasi dari tempat tinggal mereka.

Tetapi rencana relokasi itu lalu ditolak masyarakat terdampak. Penolakan tersebut kemudian memunculkan bentrokan antara aparat keamanan dengan warga pada 7 September 2023 lalu.

Untuk itulah, ELSAM menekankan rencana relokasi proyek Rempang Eco-City tetap harus memperhatikan HAM warga Rempang. Hal tersebut sebagaimana yang telah dijamin dalam UUD 1945 dan UU No. 39/1999 tentang HAM.

Kebebasan Berekspresi

Poin khususnya, tentang kebebasan berekspresi dan berpendapat, hak atas pelindungan dari kekerasan, hak atas papan, hak atas informasi. Termasuk hak atas partisipasi dalam pembangunan, yang berdampak terhadap hak-hak warga Rempang.

Ini juga diamanatkan oleh Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan HAM (UNGPs on BHR), yang telah mengalokasikan tugas negara untuk mengatur (duty to regulate) dalam konteks investasi. UNGP’s on BHR bahkan secara tegas menempatkan investasi sebagai area di mana negara harus memastikan koherensi kebijakan investasi dengan HAM.

Dengan demikian, negara harus mempertimbangkan pembuatan kebijakan dan keputusan investasi. Sebab langkah tersebut merupakan bagian konteks penting dalam implementasi UNGP’s on BHR.

Bahkan Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Bisnis dan HAM, John Ruggie, menyoroti dan menekankan bahwa investasi merupakan salah satu domain kebijakan utama untuk perlindungan HAM.

ELSAM juga mendesak  pemerintah dan investor untuk memberikan pemulihan bagi warga Rempang yang terdampak oleh pengembangan Rempang Eco-city. Termasuk warga masyarakat yang menjadi korban pada saat terjadi bentrokan. 

Adapun uji tuntas HAM yang menjadi jantung pelaksanaan UNGPs on BHR mewajibkan negara dan mengharuskan investor untuk memberikan pemulihan atas dampak negatif HAM yang terjadi. Pemerintah dan investar juga harus menyediakan akses pemulihan dalam bentuk kompensasi, restitusi, permintaan maaf, perubahan operasional dan manajemen untuk memastikan kejadian tidak terulang kembali (non-recurrence).

ELSAM meyakini kewajiban untuk melindungi HAM akan berimplikasi pada penegakan hukum di Tanah Air. Sebab, negara berwajiban untuk mendorong agar hukum perusahaan dan hukum investasi tidak membatasi penghormatan perusahaan terhadap HAM.

Menurut ELSAM, UNGPs on BHR telah mengakui pentingnya pemeliharaan ruang regulasi untuk memberikan jaminan yang diperlukan bagi investor. Pada saat yang bersamaan, instrumen ini  juga mengatur dan memaksa perusahaan untuk beroperasi sesuai standar normatif HAM.

ELSAM pun menilai kebijakan investasi telah menghadirkan tantangan tata kelola yang unik. Terutama dalam upaya penciptaan lingkungan yang dapat menghindari terjadinya pelanggaran HAM, serta akibat yang terjadi dari pelanggaran itu.

Karena itu, menurut ELSAM, tantangan-tantangan tersebut membutuhkan perhatian yang mendesak dan spesifik. “Sehingga negara perlu menempatkan fokus khusus pada pembuatan kebijakan investasi yang sejalan dengan prinsip dan standar HAM,” tulis ELSAM. 
 

Topik

Komentar

BERITA TERKAIT

Back to top button