Hangout

Hindari Stunting dengan Perbaikan Pola Gizi Anak Sejak Dini

Stunting dapat terjadi kerena kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama sehingga mengakibatkan adanya gangguang pertumbuhan pada tinggi badan anak. Menghindari hal tersebut, penting bagi orang tua untuk menanamkan pola hidup sehat dengan gizi yang baik.

Kepala seksi (Kasi) Mutu Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat, Direktoral Jendral kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dr. Hera Nurlita, S. Si. T., M.Kes menyatakan menghindari stunting dengan cara pemenuhan gizi yang mulai dari keluarga.

“Gizi yang baik adalah kualitas hidup yang baik. Pemenuhan sebagiannya dimulai sejak dini, misalnya dari keluarga sehingga membuat kita bisa mengurangi masalah stunting,” ujar Hera saat temu media virtual, Jakarta, Kamis (24/11/2022).

Pemenuhan kebutuhan gizi dapat memberikan kesempatan hidup yang lebih baik serta berkualitas. Hera mengatakan, gizi yang baik adalah tanggung jawab bersama.

“Pemerintah berada di garis terdepan menetapkan kebijakan dan strategi serta program. Namun tidak bisa bekerja sendiri. Semua upaya perlu adanya kolaborasi dari semua pihak sehingga mendorong perbaikan gizi kedepannya dan kualitas hidup yang lebih baik dari balita sampai dengan lansia,” sambungnya.

Sementara itu, perwakilan dari Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrion (SEMEO Recfon), Helda Khusun, STP, MSc, PhD juga mengatakan perbaikan gizi masyarakat fokus pada penurunan stunting.

“Untuk perbaikan gizi masyarakat fokus ke penurunan stunting. Upaya terintegrasi ini yang menyentuh anak sekolah, tidak berhenti di stunting dan anemia saja. Jadi generasi selanjutnya dapat hidup sehat,” katanya.

Sehubungan dengan hal tersebut, Sekolah dapat memulai perbaikan gizi pada anak. Guru dapat berkontribusi dalam peningkatan gizi anak melalui edukasi dengan cara kreatif.

“Ujung tombak dalam promosi gizi di sekolah adalah guru. Ada dua cara, pertama adalah meingkatkan kesadaran atau creating demand siswa tentang pentingnya gizi yang baik dengan melakukan edukasi gizi dengan kreatif yang sesuai dengan anak atau remaja,” ungkapnya.

Lebih lanjut, penerapan perbaikan gizi untuk anak dapat dengan memperhatikan makanan yang berjualan di kantin sekolah. Selain itu, sekolah juga dapat menerapkan aturan pedagang yang berjualan di sekolah untuk memperbaiki pola asupan anak saat sekolah.

“Memperbaiki suplay, sekolah harus memperbaiki bagaimana makanan kantin sekolah dan hal yang tidak mudah tentunya bagi sekolah untuk menerapkan aturan pedagang sekitar sekolah,” tutupnya.

Back to top button