Ototekno

Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengasapan Ikan Lele Rendah Polusi

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mengembangkan teknologi pengasapan ikan lele yang ramah lingkungan dan efisien. Inovasi ini ditujukan untuk meningkatkan produksi, kualitas, dan umur simpan ikan lele, serta mengurangi polusi udara.

Inisiatif ini berawal dari keprihatinan kelompok pengembang terhadap Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Wono Mina Sari di Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. “Pengasapan ikan lele yang dilakukan di Magelang masih menggunakan metode konvensional dan peralatan seadanya. Ini menyebabkan durasi pengasapan lama,” ujar Dinda Iffana Silma, Ketua pengembang alat ini dan mahasiswa Teknik Kimia UGM.

Dinda mengungkapkan alat yang mereka kembangkan dapat memangkas waktu produksi dari 8 jam menjadi hanya 2-4 jam. Selain itu, kapasitas produksi dapat ditingkatkan hingga 30 kilogram dalam sekali produksi. “Teknologi ini akan menghasilkan ikan lele asap dengan kualitas yang lebih baik dan umur simpan yang lebih lama,” tambah Dinda.

Alat ini dikembangkan dengan dukungan dari Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbudristek 2023. “Kami menerima pendanaan dari Kemendikbudristek dan sangat berterima kasih atas dukungannya,” ujar Dinda.

Nabila Hasna Karimah, salah satu anggota tim dan mahasiswa Teknik Industri UGM, menjelaskan bahwa proses pengasapan konvensional seringkali menghasilkan limbah asap yang berdampak buruk pada lingkungan. “Dengan teknologi baru ini, kita bisa mengurangi polusi udara,” katanya.

“Asap hasil pengasapan akan diolah menjadi asap cair grade satu, yang bisa digunakan sebagai pengawet lele asap,” ungkap Rakha Naufal Flazui Handoko, mahasiswa Teknik Mesin UGM. Teknologi ini juga diharapkan dapat meningkatkan umur simpan lele asap hingga lebih dari lima hari.
 

Back to top button