Market

Hindari Bangkrut Seperti FTX, Perusahaan Kripto Lokal Perlu Lakukan Audit

Tak ingin senasib dengan FTX, perusahaan crypto exchanger dunia yang bangkrut di akhir 2022, Indodax selaku calon pedagang fisik aset kripto lokal, melakukan audit secara total.

“Kami memutuskan untuk melakukan audit Proof of Reserve (PoR) dan Perhitungan Kecukupan Likuiditas Perusahaan. Di awal tahun ini, kami bekerjasama dengan auditor kenamaan Kreston Indonesia KAP Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo untuk melakukan audit ini,” papar Oscar Darmawan, CEO Indodax, Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Langkah ini, menurutnya, salah satu bentuk konsistensi dan pembuktian kepada nasabah bahwa Indodax adalah crypto exchange yang ingin menjaga kepercayaan. Serta memiliki likuiditas yang terjaga.

Kreston Indonesia KAP Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo telah melakukan verifikasi penerapan prosedur yang disepakati bersama atas PoR dan perhitungan kecukupan likuiditas perusahaan pada 31 Januari 2023. Selanjutnya diterbitkan laporan AUP pada 18 April 2023.

Hasilnya, tidak menemukan pengecualian atau ketidaksesuaian atas aset kripto yang dimiliki oleh Perusahaan. Jumlah aset kripto dan aset lainnya yang diperiksa telah sesuai dan benar. dipastikan bahwa saldo kas dan piutang payment gateway melebihi total saldo kewajiban member pada tanggal yang sama. Selain itu, saldo aset kripto perusahaan melebihi total portofolio member pada tanggal yang sama.

Dengan hasil audit resmi itu, Oscar berharap, crypto exchange lokal yang terdaftar di Bappebti melakukan audit yang sama. Ini penting untuk menjamin likuiditas yang perusahaan, serta menjaga kepercayaan investor.

“Saya yakin jika crypto exchange lokal sudah melakukan audit dan mengumumkan hasil auditnya, investor kripto dalam negeri, akan semakin percaya dan memilih untuk bertransaksi di crypto exchange lokal,” ungkapnya.

Sekitar November 2022, ada nasabah bursa kripto FTX mengaku dananya menguap hingga US$1 miliar atau setara Rp15 triliun (kurs Rp15.000/US$). Selanjutnya, Sam Bankman-Fried, pendiri FTX, diam-diam mentransfer US$10 miliar uang nasabah FTX ke perusahaan trading Bankman-Fried Alameda Research.

Selanjutnya, keuangan perusahaan yang berbasis di Bahama itu, semakin sempoyongan. Selanjut pada Desember 2022, FTX mengajukan kebangkrutan. Karena banyak nasabah ingin menarik dananya.

Back to top button