Kanal

Haul Ulama Besar Habib Ali di Solo Hari Ini Bakal Dihadiri Gibran dan Anies

Keseriusan dan kekhusyukan akan membungkus Masjid Riyadh Pasar Kliwon, Solo, ketika para tokoh nasional memenuhi undangan untuk menghadiri Haul Habib Ali Bin Muhammad Al Habsy pada Sabtu ini, tanggal 4 November. Haul yang merupakan tradisi tahunan ini tak hanya menjadi ajang ziarah spiritual tetapi juga pertemuan simbolis bagi tokoh-tokoh berpengaruh.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, mengonfirmasi kehadirannya dalam acara bersejarah tersebut. Dengan respons yang ringkas namun penuh makna, “Iya, besok (hari ini),” tutur Gibran mengutip Antara.

Selain Gibran, tokoh penting lainnya yang dijadwalkan hadir adalah Anies Baswedan, yang rencananya akan menghadiri serangkaian acara di Solo. Gibran tidak menutup kemungkinan akan terjadi pertemuan antara dua tokoh ini dalam kerangka acara yang sama, dengan menyatakan, “Besok (hari ini) bisa diatur ya,” ungkapnya.

Ketua DPD Aliansi Indonesia Sejahtera (ANies) Kota Surakarta, Abi Ibrahim Hasmi, menjelaskan bahwa Anies akan berpartisipasi dalam beberapa agenda di kota tersebut. 

Setelah menghadiri Haul Habib Ali, Anies juga dijadwalkan untuk mengikuti deklarasi dan dialog kebangsaan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Acara Haul ini merupakan bentuk penghormatan terhadap Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, ulama karismatik Yaman yang karyanya dan kehidupannya meninggalkan jejak spiritual mendalam. Kitab maulid “Simtud Durar” yang beliau tulis adalah warisan yang hingga kini terus menginspirasi umat Islam di Hadramaut, Indonesia, hingga Afrika.

Perayaan ini tidak hanya mengukir sejarah keagamaan tetapi juga sosial, dengan mempertemukan umat dari berbagai wilayah di Indonesia. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Habib Alwi, anak dari Habib Ali, adalah sosok yang pertama kali memperkenalkan Haul di Solo.

Kisah Habib Alwi bin Ali yang hijrah ke Indonesia dan memilih Solo sebagai rumahnya adalah narasi yang menarik banyak jemaah untuk merayakan kehidupan dan mengenang wafatnya sang ulama. Momen ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan dan memperkuat identitas keislaman mereka.

Back to top button