Market

Harga Beras di Jatim Termurah di Pulau Jawa Bikin Ayem Gubernur Khofifah

Jika dibuat perbandingkan harga beras di seluruh provinsi di Pulau Jawa, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa layak bangga. Tahun ini, Jatim surplus beras sehingga harganya paling rendah.

Dikutip Kamis (12/10/2023), Gubernur Khofifah mengatakan, tahun ini, surplus beras di Jatim mencapai 9,23 persen dari konsumsi. Alhasil, harga berasnya paling murah se-Jawa.  

“Hampir 3 minggu ini untuk harga beras medium di Jatim paling rendah dibandingkan daerah lain di Pulau Jawa. Hanya saja memang masih di atas HET (harga beras), karena harga GKP (gabah kering panen) dan GKG (gabah kering giling) di tempat penggilingan juga di atas HET,” terang Khofifah usai meninjau operasi pasar di Kantor Bupati Kanigoro, Blitar, Jawa Timur, Rabu (11/10/2023).

Kata Gubernur Khofifah, harga gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG), memang di atas harga eceran tertinggi atau HET. Di mana HET untuk GKP sebesar Rp5.000-Rp5.100 per kilogram, sementara HET untuk GKG sebesar Rp6.200 hingga Rp6.300 per kg. “Memang harganya (GKP dan GKG) di atas HET, itu membantu petani. Biarkan mereka menikmati hasil lebih dari kenaikan itu,” papar Gubernur Khofifah.

Meski harga beras terjaga, kata Gubernur Khofifah, Pemprov Jatim tetap menjalankan operasi pasar (OP) di setiap kabupaten dan kota. Langkah ini tetap perlu untuk menjaga keterjangkauan harga bahan pokok yang sudah di atas HET.

Asal tahu saja, harga beras kelas medium di Kabupaten Blitar, mencapai Rp11.400 per kilogram. Sedangkan harga beras saat operasi pasar digelar, lebih murah lagi, yakni Rp10.400 per kilogram.
“Begitu juga telur HET-nya Rp 27 ribu, di Blitar Rp 25 ribu tapi kita jual hari ini hanya Rp 22 ribu. Begitu juga dengan gula dan minyak goreng juga lebih murah,” terangnya.

Selain meninjau operasi pasar di Kabupaten Blitar, Gubernur Khofifah juga memberikan sejumlah bantuan kepada pelaku usaha ultra mikro. Serta penyandang disabilitas diberikan bantuan berupa alat bantu mobilitas, dan beberapa tenaga kesehatan/relawan sosial.
 

Back to top button