Hangout

Libur Nataru 2023 BPOM Awasi Distributor Pangan Secara Intensif

Libur Natal dan Tahun baru 2023 (Nataru) sudah di depan mata. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengidentifikasi, sejak 1 Desember 2022 sampai sekarang ratusan pangan yang rusak dan kedaluwarsa masih beredar produksinya. Hal ini menjadi perhatian BPOM akan aspek keamanan dan juga kualitasnya.

Dalam temu media virtual, Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan akan terus melakukan pengawasan secara intensif. Khususnya terhadap distributor pangan. Mengingat bahwa perayaan Natal masih berlangsung hingga Tahun Baru 2023.

“Dalam perayaan seperti ini, tentunya ada paket-paket parsel atau hampers yang dijual. Ini jadi aspek yang kita lihat, tukar menukar hampers pangan dan makanan terkait produk-produknya,” kata Penny saat temu media virtual, Jakarta, Senin (26/12/2022).

Menurutnya, berdasarkan data dari deputi bidang pengawasan pangan BPOM, terdapat ratusan produk pangan yang rusak dan kedaluwarsa namun masih beredar secara bebas. Produk tersebut adalah produk makanan ringan baik dari dalam negeri maupun Import.

“Produk-produk tadi adalah produk makanan ringan, baik dari negeri maupun import, mie instant juga banyak yang import legal dan ilegal, dan produk pangan untuk pengolahan bahan pangan dari negara tetangga ya,” paparnya.

Adapun dengan hal itu, Penny menegaskan untuk terus melakukan pengawasan di sarana ritel dan juga gudang distributor seluruh Indonesia. Termasuk gudang dari produk yang di jual secara online dan importir.

Dari berbagai temuan tersebut, BPOM akan melakukan tindak lanjut berupa pembinaan dan sanksi peringatan. Selain itu, BPOM meminta bagi para distributor untuk meretur kembali produk-produk yang sudah di supply. Terakhir akan memusnahkan produk yang rusak dan kedaluwarsa.

“Tentunya BPOM dalam hal ini, siap untuk memberikan bimbingan upaya produksi atau distribusi yang tidak memenuhi ketentuan. setelah diberikan sanksi akan ada tindak lanjut. BPOM mempunyai tugas untuk membina dunia usaha peredaran pangan ini,” tambah Penny.

Back to top button