Kanal

Haji Syafruddin: Saya Bekerja untuk Agama, Bangsa dan Negara

Sebanyak 250 mahasiswa Universitas Al-Azhar Kairo penerima beasiswa ASFA kader pondok pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Indonesia mendapatkan wejangan dan pengarahan dari Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Purn) Dr. H. Syafruddin Kambo di Aula Gedung Shaleh Kamel Al-Azhar, Kairo, Mesir, Senin (7/8/2023).

Dalam pesannya, pria yang akrab disapa Haji Syafruddin itu mengingatkan kembali komitmennya untuk menyiapkan generasi muda menghadapi tantangan bonus demografi pada 2030-2045.

Menurut dia, bangsa Indonesia punya peluang besar dengan bonus demografi itu, antara lain karena letak geografis, melimpahnya sumber daya alam dan komoditi, serta demografis bangsa Indonesia yang besar. Namun, Haji Syafruddin mengingatkan bahwa jika ledakan bonus demografi itu tidak dikelola dan disiapkan dengan baik, maka bisa menjadi ancaman buruk bagi bangsa.

Syafruddin

Dalam konteks itulah pembinaan generasi muda seperti para mahasiswa Al-Azhar ini menjadi sangat strategis. Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia itu berharap para alumni Al-Azhar dapat berkiprah dalam skala nasional dan global serta mengisi peran di berbagai sektor kehidupan.

“Yang saya lakukan ini (percepatan dan pengembangan SDM) adalah untuk membangun bangsa dan negara. Kerja perintah agama,” tegasnya.

Haji Syafruddin melalui ASFA Foundation dan lembaga yang dibentuk dibawahnya; Lazis dan Nadzir Wakaf ASFA, melaksanakan program keuammatan dan kebangsaan melalui pendekatan program; pendidikan, kemanusiaan, kesehatan, ekonomi dan dakwah sosial. Saat ini sudah lebih dari 107 ribu jiwa penerima manfaat dari Lazis ASFA di dalam dan luar negeri.

Syafruddin

Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Syariah Lazis ASFA KH. Anang Rikza Masyhadi, M.A., Ph.D mengingatkan para penerima beasiswa ASFA bahwa mereka adalah kader umat dan bangsa yang sangat dinanti kehadirannya di tanah air.

Menurut Kiai Anang, beasiswa yang diberikan oleh Lazis ASFA ditujukan untuk mendukung percepatan dan kualitas studi para mahasiswa dan penguatan kelembagaan. Menurutnya, pesantren adalah kantong kaderisasi bangsa yang strategis, tempat bersemainya para santri yang kelak akan menjadi calon pemimpin masa depan.

Wejangan dan pengarahan juga disampaikan oleh Prof. Dr. Nabil As-Samaluthi, Guru Besar dan Wakil Sekjen Liga Perguruan Tinggi Islam se-Dunia yang bermarkaz di Universitas Al-Azhar Kairo.

Ia menekankan bahwa misi alumni Al-Azhar di antaranya adalah memakmurkan dan membawa kesejahteraan serta perdamaian bagi umat manusia seluruhnya.

Syafruddin

Anizar Masyhadi selaku Wakil Ketua Lazis ASFA menjelaskan bahwa dari jumlah 250 yang mendapat beasiswa ASFA, 150nya adalah kader pesantren modern, salafiyah dan muhammadiyah. 250 orang tersebut semuanya akan kembali ke pesantren atau lembaga pendidikan Islam setelah selesainya masa studi.

Dalam acara tersebut, turut hadir Wakil Duta Besar Indonesia untuk Mesir Dr. M. Aji Surya, Atdikbud KBRI Kairo Prof. Dr. Bambang Suryadi, Ketua Nadzir Wakaf ASFA Irjen Pol (Purn) Mas Guntur Laupe, MH dan jajaran pengurus Lazis ASFA.

Back to top button