Market

Hadiri Wisuda Akademi Metrologi dan Instrumentasi, Mendag Zulhas: Ciptakan SDM Kompeten Bidang Kemetrologian


Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan pesan kepada 51 wisudawan dan wisudawati Akademi Metrologi dan Instrumentasi untuk terus belajar dan berbakti pada bangsa dan negara melalui ilmu metrologi dan instrumentasi. Ia juga menyampaikan selamat atas keberhasilan wisudawan dan widusawati dalam menyelesaikan studinya.

Hal ini disampaikan Mendag Zulhas saat memberikan pembekalan kepada para wisudawan dan wisudawati di acara Sidang Terbuka Senat Akademik Akademi Metrologi dan Instrumentasi dalam rangka Wisuda ke-5 Program Studi Metrologi dan Instrumentasi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Rabu (13/12/2023).

Turut hadir Wali Kota Cilegon Heldy Agustian. Ikut mendampingi Mendag Zulhas yaitu Plt Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi, Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kemendag Kasan, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Moga Simatupang, serta Inspektur Jenderal Kemendag Veri Anggriono.

“Selamat atas kelulusan wisuda. Saya kira anak-anak sudah punya bekal cukup untuk berbakti pada keluarga, utamanya bangsa dan negara melalui ilmu metrologi dan instrumentasi, dan itu menyangkut kehidupan di tengah masyarakat kita. Alat ukur dan timbangan yang harus ditera seperti argo taksi, argo pom bensin, dan listrik untuk keperluan dan kepentingan masyarakat kita,” papar Mendag Zulhas.

Menteri yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menekankan agar para wisudawan dan wisudawati untuk terus belajar.

“Pada kehidupan nyata dengan bekal ilmu yang ada, teruslah belajar karena pembelajaran itu tidak ada habis-habisnya dan tidak ada henti-hentinya,” tandas Mendag Zulhas.

Ia juga menegaskan bahwa Kemendag siap menjawab tantangan penyediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten untuk menjaminan tertib ukur tepat bagi konsumen.

https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2023/12/Wisuda_Akademi_Metrologi1_1732cea558.jpg?ssl=1

“Kementerian Perdagangan terus berkomitmen dalam meningkatkan penyediaan sumber daya manusia yang kompeten menjamin bidang kemetrologian. Kemendag sebagai institusi pemerintah, menjamin hak-hak konsumen untuk mendapatkan produk yang tepat ukur,” jelas Mendag Zulhas.

Salah satunya, melalui pendidikan Akademi Metrologi dan Instrumentasi yang lulusannya dapat memenuhi kebutuhan di bidang metrologi.

Selain itu, Kemendag juga telah membuka 251 kantor Unit Metrologi Legal (UML) yang tersebar di 509 kabupaten dan kota di Indonesia untuk melakukan pelayanan kemetrologian. Para wisudawan dan wisudawati Akademi Metrologi dan Instrumentasi juga dapat memenuhi kebutuhan SDM kantor UML tersebut.

“Kebutuhan pengguna lulusan metrologi ini bukan saja di bidang metrologi legal, akan tetapi juga mengakomodasi pengguna lulusan di bidang metrologi secara keseluruhan,” imbuhnya.

Mendag juga berpesan kepada para lulusan untuk menjadi agen perubahan bangsa dengan menjunjung nilai kejujuran dan kedisiplinan.

“Kesempatan ini merupakan suatu langkah awal untuk mengimplementasikan kompetensi yang dimiliki lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi secara profesional dan penuh tanggung jawab di bidang metrologi untuk meningkatkan daya saing bangsa. Lulusan bidang kemetrologian juga harus mampu menjadi agen perubahan bangsa dengan bekerja keras, tulus, dan ikhlas serta senantiasa menjunjung nilai-nilai kejujuran dan berdisiplin tinggi,” harapnya.

Metrologi legal di Indonesia diselenggarakan berlandaskan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal. Hal ini untuk memberikan kepastian hukum dan jaminan kebenaran terhadap hasil pengukuran, penakaran, dan penimbangan.

Selanjutnya, berdasarkan Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, penyelenggaraan kegiatan metrologi legal khususnya pelayanan tera dan tera ulang serta pengawasan dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, Unit Metrologi Legal Kabupaten/Kota terus tumbuh dalam lima tahun terakhir.

“Tahun 2024 Unit Metrologi Legal ditargetkan telah menjangkau seluruh kabupaten/kota,” tandasnya.

https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2023/12/Wisuda_Akademi_Metrologi3_95d0d09792.jpg?ssl=1

Peningkatan kinerja tertib ukur secara nasional ditandai terus membaiknya layanan tera dan tera ulang Alat Ukur, Alat Takar, Alat Timbang, dan Alat Perlengkapan (UTTP) oleh Unit Metrologi Legal. Pada 2022, jumlah alat ukur yang ditera mencapai 5.681.803 unit dan yang ditera ulang sebanyak 1.297.731 unit.

Plt Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto menyampaikan dalam laporannya, Program Studi D-III Metrologi dan Instrumentasi tahun 2023 memiliki rata-rata IPK 3,67. Rata-rata IPK tersebut terdapat kenaikan sebesar 0,13 poin dibandingkan rata-rata IPK lulusan tahun 2022 yang sebesar 3,54.

Berdasarkan predikatnya, pada wisuda tahun 2023 ini terdapat 43 lulusan yang memperoleh predikat ‘Dengan Pujian’, dan delapan lulusan yang mendapatkan predikat ‘Sangat Memuaskan’.

Berdasarkan daerah asal, lulusan Akademi Metrologi tahun ini berasal dari daerah Jawa Barat sebanyak 16 lulusan, Jawa Tengah sebanyak sembilan lulusan, dan Jawa Timur sebanyak delapan lulusan. Sementara Provinsi Riau dan Sumatra Utara masing-masing sebanyak tiga lulusan.

Selanjutnya, Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Sumatra Selatan masing-masing sebanyak dua lulusan. Adapun Provinsi Bali, Kalimantan Selatan, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, dan Banten masing-masing sebanyak satu lulusan.

Saat ini terdapat 188 mahasiswa (angkatan 2020-2022) pada Akademi Metrologi dan Instrumentasi. Jumlah mahasiswa baru yang diterima tahun 2023 sebanyak 70 orang, dengan 62,86 persen diterima melalui jalur kerja sama. Penerimaan melalui jalur kerja sama meningkat sebanyak 10 persen dibandingkan tahun 2022.

Suhanto menambahkan, rata-rata setiap tahun sebagian besar lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi langsung mendapat pekerjaan.

“Rata-rata setiap tahun 98 persen lulusan Akademi Metrologi dan Instrumentasi langsung bekerja di kementerian dan lembaga. Sisanya yang 2 persen meneruskan ke jenjang S1,” ujarnya.

Suhanto mengatakan, untuk meningkatkan mutu pendidikan vokasi kemetrologian, Akademi Metrologi dan Instrumentasi menerapkan beberapa kebijakan.

Pertama, saat ini Akademi Metrologi dan Instrumentasi sedang melaksanakan reakreditasi untuk meningkatkan statusnya. Kedua, kebijakan terkait penerimaan mahasiswa baru, Akademi Metrologi dan Instrumentasi akan memprioritaskan penerimaan dimaksud melalui jalur kerja sama bagi pemenuhan SDM penera terampil bagi 83 kabupaten yang memiliki permasalahan kekurangan sumber daya manusia kemetrologian dan yang belum memiliki kantor UML.

Peresmian Gedung Baru dan Penandatangan MoU

Usai memberikan pembekalan kepada para wisudawan dan wisudawati, Mendag Zulhas meresmikan gedung baru Akademi Metrologi dan Instumentasi dengan menandatangani prasasti. Proses pembangunan Akademi Metrologi dan Instrumentasi sudah mencapai 99 persen.

Di sela agenda wisuda, Plt Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto bersama Wali Kota Cilegon Heldy Agustian menandatangani Nota Kesepakatan Bersama (MoU) Pengembangan SDM Kemetrologian dan disaksikan secara langsung oleh Mendag Zulhas.

Penandatanganan MoU ini sebagai upaya optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi pelayanan di bidang Kemetrologian di kabupaten/kota.

https://i0.wp.com/c.inilah.com/reborn/2023/12/Wisuda_Akademi_Metrologi2_37042328c1.jpg?ssl=1

MoU tersebut dimaksudkan untuk menjalin kerja sama para pihak dalam rangka pengembangan sumber daya manusia kemetrologian. Selain itu, MoU juga bertujuan menghasilkan SDM kemetrologian yang kompeten guna memenuhi kebutuhan SDM kemetrologian dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di bidang pelayanan kemetrologian.

Penandatanganan MoU tersebut secara simbolis mewakili MoU Kemendang dengan 24 kabupaten/kota, yakni Kabupaten Bengkulu Utara, Kabupaten Bima, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Lampung Tengah, Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Mamuju Tengah, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kabupaten Pesisir Barat.

Kemudian Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Garut, Kabupaten Magetan, Kota Baubau, Kota Kendari, Kota Mataram, Kota Metro, Kota Pagar Alam, Kota Pariaman, serta Kota Pekalongan.

Ruang lingkup MoU mencakup pengembangan SDM di bidang kemetrologian melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma).

“Dengan demikian, diharapkan ada sinergi yang saling memperkuat antara pelayanan di bidang kemetrologian di kabupaten/kota dan pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dari Akademi Metrologi,” tandas Suhanto.
 

Back to top button