Ototekno

Gerhana Bulan Total Sore Nanti, Kenali Jenis-jenis Gerhana dan Artinya

Selasa, 08 Nov 2022 – 14:28 WIB

Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total (Foto: istock)

Sore nanti, Selasa (8/11/2022), masyarakat di seluruh wilayah Indonesia bisa menyaksikan fenomena Gerhana Bulan Total (GBT).

Gerhana Bulan Total kali ini terjadi dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Puncak Gerhana akan terjadi 18.00.22 WIB/19.00.22 WITA/20.00.22 WIT. Seluruh Indonesia kecuali Aceh, Sumut (Sumatra Utara), Sumbar (Sumatra Barat), Bengkulu.

Dilansir dari NASA, Gerhana bulan total kali ini, merupakan gerhana bulan total (GBT) yang terakhir selama tiga tahun kedepan. Artinya GBT selanjutnya akan terjadi pada 14 Maret 2025.

Dikutip dari situs Lapan, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Hal ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari membentuk garis lurus. Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan. Gerhana Bulan Total terjadi ketika fase Bulan Purnama, akan tetapi, tidak semua fase Bulan Purnama dapat mengalami Gerhana Bulan.

Jenis-Jenis Gerhana Bulan

Gerhana bulan biasa tentu berbeda dengan Gerhana Bulan Total (GBT). Gerhana bulan terjadi pada fase bulan purnama. Ketika bumi diposisikan tepat di antara bulan dan matahari, bayangan bumi jatuh ke permukaan Bulan, lalu meredupkannya. Terkadang proses tersebut mengubah permukaan bulan menjadi berwarna merah selama beberapa jam, atau biasa disebut “Blood Moon”. Fenomena ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi benda langit ini.

Menurut NASA, ada tiga jenis gerhana bulan, yakni:

1. Gerhana Bulan Total

Gerhana bulan total terjadi ketika bumi berada di antara matahari dan bulan, dan bayangannya menutupi bulan. Beberapa sinar matahari yang melewati atmosfer bumi mencapai permukaan bulan, dan meneranginya dengan remang-remang. Warna dengan panjang gelombang lebih pendek biru dan ungu, lebih mudah menyebar daripada warna dengan panjang gelombang lebih panjang, seperti merah dan jingga.

Oleh sebab panjang gelombang yang lebih panjang dan berhasil melewati atmosfer Bumi, dan panjang gelombang yang lebih pendek telah menyebar, Bulan tampak berwarna jingga atau kemerahan selama gerhana bulan. Semakin banyak debu atau awan di atmosfer Bumi selama gerhana, Bulan semakin tampak merah

2. Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan sebagian posisi sejajar matahari, bumi, dan bulan yang tidak sempurna menyebabkan bulan hanya melewati sebagian dari umbra bumi. Bayangan itu tumbuh dan kemudian surut, tidak sepenuhnya menutupi Bulan.

3. Gerhana Bulan Penumbra

Pada gerhana bulan penumbra, bulan bergerak melalui penumbra bumi atau bagian terluar yang samar dari bayangannya. Dalam kondisi ini, Bulan tampak sangat redup sehingga sulit untuk dilihat.

Back to top button