News

Gempa 5,2 SR di Maluku Dipicu Aktivitas Subduksi Laut Banda

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan aktivitas subduksi Laut Banda memicu gempa dengan magnitudo 5,1 di wilayah pantai utara Maluku barat daya, Maluku.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menerangkan, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,29 lintang selatan dan 130,18 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 146 km arah barat laut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 60 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda,” ujar Daryono, di Jakarta, Senin (12/6/2023).

Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” kata dia.

Ia menyampaikan gempa bumi yang terjadi pada pukul 10.17.05 WIB itu, menimbulkan guncangan di daerah Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III-IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Gempa juga terasa di daerah Pulau-Pulau Babar, Maluku Barat Daya dengan skala intensitas III MMI.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” kata dia.

Hingga pukul 10.35 WIB, Daryono mengatakan hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” kata dia.

Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

​​​​​​

Back to top button