News

Simbol Wakili Wong Cilik, Satgas Kenakan Caping di HUT ke-50 PDIP

Ada pemandangan berbeda saat gelaran gladi resik acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDIP, Senin siang (9/1/2023) di JIExpo Kemayoran.

Terliat beberapa satuan petugas (satgas) partai yang kompak mengenakan topi caping. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan, caping yang dikenakan para satgas merupakan simbol mewakili rakyat kecil.

“Kemudian akan melihat terlebih dahulu bagaimana pdip memang hadir untuk bangsa dan negara, sehingga di hadapan kader pdip akan ditampilkan gerak seirama dari marching band dan satgas partai yang juga menggunakan simbol-simbol caping mewakili wong cilik, mewakili petani yang harus diorganizir dan harus menjadi kekuatan yang hebat ke depan,” terangnya.

Lebih lanjut dituturkan, rakyat kecil atau wong cilik memang harus diapresiasi. Karenanya, pada perayaan hari lahir partai banteng moncong putih akan mengenakan caping sebagai bentuk penghormatan.

Hasto menyebut wong cilik yang meliputi kalangan petani, nelayan hingga buruh merupakan sosok guru bangsa yang sesungguhnya bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Itu yang akan ditampilkan sehingga mereka harus menjadi manusia-manusia yang hebat, yang berdikari di masa depan,” sambungnya.

Selain tampil unik dengan topi caping, lanjut Hasto, semangat membela wong cilik turut disalurkan melalui penampilan marching band yang akan menceritakan bagaiman kerasnya perjuangan partai membela wong cilik selama ini.

“Jadi hari ini kita bisa menyaksikan soliditas partai dalam wajah kekuatan arus bawah partai yang dulu berjuang membela ibu Mega dan PDI saat itu, ketika berhadapan dengan pemerintahan yang otoriter. Maka kita tampilkan satgas partai dan juga semangat dari marching band partai,” paparnya.

Back to top button