News

Gelar Aksi Bela Palestina di Patung Kuda, Nakes Indonesia Ajukan 5 Tuntutan ke WHO


Ratusan tenaga kesehatan, yang tergabung dalam Humanity Agent Without Walls yang diinisiasi oleh MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), melakukan aksi solidaritas untuk Palestina di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat (15/12/2023) siang. Aksi ini mencakup pembacaan petisi yang dipimpin oleh dr. Arif Rahman, spesialis radiologi dari MER-C, dengan lima poin tuntutan utama kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Arif mendesak WHO untuk menjamin keselamatan tenaga kesehatan di Palestina yang memberikan bantuan medis kepada korban.

 “Tenaga kesehatan bukan hambatan dan tidak boleh mendapatkan kekerasan,” ucap Arif.

Dia juga menuntut pembebasan tenaga kesehatan yang ditahan oleh militer Israel, serta memberikan akses bagi bantuan kemanusiaan dan tenaga kesehatan asing untuk membantu korban perang. 

Selain itu, dia menyerukan perlindungan bagi tenaga kesehatan asing dan organisasi kesehatan global yang bekerja di wilayah konflik.

Para tenaga kesehatan Indonesia juga mengimbau rekan-rekan mereka di seluruh dunia untuk menyuarakan seruan serupa guna menghentikan genosida di Jalur Gaza. “Kami menuntut tidak ada lagi perlakuan yang melanggar konvensi Geneva bagi tenaga kesehatan di masa yang akan datang,” tegas Arif.

Petisi tersebut juga dibacakan dalam bahasa Inggris oleh dr. Faisal untuk menarik perhatian internasional. 

Sepanjang aksi, para demonstran bersorak, “Free, Free, Free Palestine” dan “Stop genocide!, Stop genocide!.”

Organisasi tenaga medis yang ikut serta dalam aksi ini mencakup MER-C, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFD), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), dan Persatuan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI).

Menurut data terbaru, konflik Israel-Hamas dari periode 7 Oktober hingga 7 Desember 2023 telah menewaskan lebih dari 17 ribu warga Palestina. Selain itu, serangan tersebut juga menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur, termasuk sekolah, kantor pemerintahan, rumah ibadah, dan rumah sakit.

Back to top button