Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengaku pihaknya membuka peluang menggelar pemilu susulan terhadap daerah yang sedang terkendala banjir khususnya di kawasan Demak, Jawa Tengah (Jateng).
“Jadi ini yang kita lihat, terutama di Demak ya, yang sedang kita bahas itu situasinya memang ada skenario untuk susulan, sambil kita pastikan koordinasi terakhir nanti dengan teman-teman di daerah tersebut,” kata Anggota KPU RI, Mochammad Afifudin di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024).
Afif menambahkan pihaknya mendapatkan laporan pemilu susulan itu akan dilakukan di sembilan kelurahan atau desa dengan total Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebanyak 108 dan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebesar 26351 pemilih.
“Ini yang akan kami pastikan siang sore ini, yang pasti usulan-usulan ini harus dari bawah, termasuk kita pastikan kejadian dan lokasinya, segala macam memang benar-benar dimungkinkan terjadinya pemungutan suara di TPS ditunda,” jelas Afif.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebutkan setidaknya 11.400 orang harus diungsikan akibat banjir di Kabupaten Demak dan Kudus, Jateng.
“Saat ini, ada 11.400-an warga yang kami ungsikan, baik di Kabupaten Demak maupun Kudus,” katanya saat meninjau lokasi banjir di Jembatan Tanggulangin Kabupaten Kudus di Kudus, Sabtu (10/2/2024).
Ia menjelaskan banjir Demak disebabkan tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus jebol sehingga berdampak terhadap sekitar 71.000 warga karena rumah mereka terendam.
Tercatat ada 35 desa di tujuh kecamatan yang terdampak banjir, sedangkan paling parah Kecamatan Karanganyar, Demak, dengan ketinggian banjir nyaris mencapai atap rumah warga.
Ada dua tanggul di Sungai Wulan yang jebol, kata dia, satu berukuran 33 meter dan satunya 20 meter sehingga menyebabkan banjir yang menerjang pemukiman dan lahan pertanian warga. Debit air Sungai Wulan yang besar juga menjebol saluran irigasi yang terhubung sehingga total ada tujuh titik yang jebol.
