Hangout

Gas Elpiji akan Dibatasi, Lakukan 8 Tips Ini Agar Tidak Boros!

Kabar buruk bagi pengguna gas elpiji 3 kilogram. Mulai tahun depan, gas elpiji 3 kilogram akan dibatasi. Alasannya, konsumsinya terus meningkat.

Mulai 2024, pembelian gas gas elpiji wajib menggunakan KTP. Cara menunjukkan KTP juga diterapkan kepada petani saat membeli pupuk subsidi.

Pemerintah juga akan memverikasi data pembeli gas elpiji 3 kilogram. Nantinya mereka yang terdata itulah yang boleh membeli gas 3 kilogram.

Sementara itu pembelian gas ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram semakin menurun. Diduga kuat pengguna gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram beralih ke gas 3 kilogram, walaupun berasal dari ekonomi mampu.

Padahal gas elpiji melon dibuat khusus untuk warga miskin karena mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Terus meningkatnya pengguna gas elpiji 3 kilogram lantaran harga gas non subsidi ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram harganya jauh lebih mahal.

Harga isi ulang gas 3 kilogram hanya Rp15 ribu per tabung. Sementara isi ulang gas 5,5 kilogram Rp220 ribu dan gas 12 kilogram Rp270 ribu per tabung. Perbedaan yang sangat mencolok inilah yang membuat gas 3 kilogram paling diburu.

Cara Menghemat Gas Elpiji, Super Hemat!

Gas elpiji saat ini paling banyak digunakan terutama di rumah tangga dan UMKM. Namun, tidak sedikit pengguna gas elpiji yang mengeluhkan borosnya pemakaian gas elpiji, sehingga harus lebih sering membeli kembali. Sementara harga gas elpiji non subsidi lumayan menguras isi kantong.

Bahkan ada yang sampai merendam tabung gas di dalam air, guna mencegah gas membeku. Gas membeku dipercaya membuat gas cepat boros. Padahal cara ini tidak dianjurkan karena memasukkan tabung gas ke dalam air dapat menyebabkan korosi.

Sementara rata-rata penggunaan gas elpiji 3 kilogram selama 11- 23 hari bergantung pemakaian.

Berikut ini cara ampuh menghemat gas elpiji yang wajib diketahui seperti dikutip dari berbagai sumber.

1. Bersihkan Kompor Gas Secara Berkala

Bersihkan kompor gas maksimal empat bulan sekali. Saluran gas yang kotor mengakibatkan api yang dihasilkan tidak berwarna biru.

Kalau api tidak biru, artinya panas yang dihasilkan tidak maksimal. Dengan panas yang tidak maksimal tentu saja waktu memasak bertambah lama dan gas pun lebih banyak terpakai.

2. Gunakan Selang Gas yang Baik

Gas bersifat menekan ke segala arah, itu sebabnya dibutuhkan selang yang baik, Minimal memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi. Kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi ini sesuai dengan sifat menekan gas yang memang mencapai 500 psi.

Jika selang yang kita gunakan tidak memiliki kemampuan menahan tekanan sebesar 500 psi, maka selang akan cepat kendor. Akibatnya gas dapat keluar melalui sela-sela selang dan gas jadi cepat habis.

3. Gunakan Regulator Standar

Saat ini umumnya regulator yang digunakan adalah jenis otomatis. Regulator otomatis memang lebih menguntungkan, sebab dapat mendeteksi jika sewaktu-waktu terjadi kebocoran gas.

Nah, jika bepergian dalam waktu lama, sebaiknya regulator dicabut dari tabung gas, agar bisa dipastikan tidak ada gas yang keluar.

4. Gunakan Pengait Regulator

Pengait regulator ada yang berbahan pelat besi dan plastik. Pengait yang berbahan plat besi lebih kuat, tapi tetap harus diperhatikan ketebalan pelat yang digunakan.

5. Gunakan Perangkat Masak Berbahan Stainless steel

Memang di pasaran banyak panci dan wajan yang berbahan aluminium yang harganya lebih murah, juga yang berbahan enamel yang tampilannya lebih cantik. Tapi, sebenarnya kedua jenis logam tersebut bukan penghantar panas yang baik.

Penghantar panas terbaik adalah stainless steel. Dengan menggunakan perangkat masak berbahan stainless steel makanan akan lebih cepat matang.

6. Gunakan Alat Masak Sesuai Ukuran

Kalau porsi makanan yang akan dimasak kecil, jangan menggunakan panci atau wajan yang besar. Sebab, panci dan wajan yang besar membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi panas. Sehingga, pemakaian gas juga jadi lebih banyak.

7. Bahan Makanan Boros Gas

Bahan makanan paling boros menggunakan gas adalah daging, terutama yang bertulang seperti buntut atau iga.

Jadi, jika hendak memasak daging, sebaiknya manfaatkan pressure cooker. Sebagai perbandingan, memasak buntut atau iga sampai empuk tanpa menggunakan pressure cooker biasanya membutuhkan waktu hingga 2 jam. Sementara dengan menggunakan pressure cooker, 50 menit sudah empuk.

8. Mengatur Ukuran Api

Api yang besar tak membuat makanan menjadi lebih lezat tapi justru akan menjadikan penggunaan isi tabung gas elpiji lebih boros.

Sebagai patokan, pastikan ukuran api tidak melebihi bagian bawah alat masak. Ini akan membantu menghemat gas, menjaga kualitas alat masak, sekaligus menjaga cita rasa masakan.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button