Ototekno

Gagal Ujian Bikin SIM C Kini Boleh Langsung Mengulang dan Bisa Pakai Motor Sendiri

Ujian praktik SIM C (hingga 250cc) dan CI (250-500cc) kini lebih menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Pemohon SIM telah diberitahukan bahwa mereka dapat mengajukan kembali pada hari yang sama jika mengalami kegagalan.

Direktur Registrasi dan Identifikasi (Dir Regident) Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus mengatakan, sebelumnya calon yang tidak lulus bakal pulang terlebih dahulu dan mengulang ujian praktik dua minggu kemudian.

Namun kali ini bakal berbeda, termasuk mengizinkan tes praktik dengan menggunakan sepeda motor sendiri. Yusri mengatakan, permintaan untuk mengulang permintaan di hari yang sama sudah terinstruksikan kepada seluruh Kasatlantas hingga Kepala Seksi SIM di Tanah Air.

“Karena dalam Perpol ini gagal harus ulang lagi dua minggu, sekarang boleh saya kasih terus. Saya sudah instruksikan ke Kasat dan Kasi SIM. Ulangi sampai dia bisa,” kata Yusri dalam keterangannya, Selasa (31/1/2023).

“Mungkin (dia) lagi nervous (grogi). Pak Kapolri juga sudah cek lagi dan itu kebijakan beliau untuk ulangi sampai bisa. Sampai (ngaku) nyerah, sudahlah pak saya dua minggu lagi saja,” sambung Yusri.

Fasilitas pengujian SIM

Yusri kemudian mengatakan, untuk memfasilitasi praktik tersebut, polisi saat ini sedang melakukan pelatihan. Salah satu tempat yang menurut Yusri telah membuka pelatihan untuk ujian praktik SIM C adalah Satpas Daan Mogot.

“Untuk kedua kalinya pada hari Sabtu, kami berlatih bersama Daan Mogot. Ada ujian praktik. Misalnya, jika Anda ingin mengikuti ujian pada hari Senin, pergilah pada hari Sabtu terlebih dahulu. Kita bagi gratis, coba selagi bisa,” ujarnya.

Tempat lain yang Polri miliki bisa masyarakat berlatih ujian praktik SIM adalah ISDC (Indonesian Safe Driving Center) di Tangerang. “Kedua, kita punya ISDC, tempat pengendara motor dan mobil. Silakan ke sana,” ujarnya.

Hal lain yang akan polisi lakukan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kartu SIM adalah dengan membocorkan soal tes teori dalam bentuk buku. Buku ini akan didistribusikan di daerah-daerah strategis yang dekat dengan masyarakat.

“Ada 1200 soal, ada empat seksi antara lain keamanan dan umum, sekarang 65 soal akan diujikan. Nanti akan disebar di sekolah dan perpustakaan, stasiun kereta api, terminal, bandara. Tapi jangan bawa pulang karena banyak yang mau baca,” kata Yusri.

Back to top button