Market

Gagal Panen Petani Sukabumi Bulan Oktober Ini Capai 292,9 Hektare

Dampak kemarau yang terjadi sejak awal Juni 2023 membuat mayoritas lahan pertanian di Kota Sukabumi telah menyebabkan para petani pada musim tanam ini mengalami kegagalan.

Petani yang sebelumnya sudah menanam padi dan ditargetkan bisa panen pada September atau Oktober. Mereka terpaksa harus merugi karena lahannya tidak bisa mendapatkan pasokan air karena kekeringan dan mengalami krisis air.

Kondisi paling parah gagal panen terjadi di Kecamatan Lembursitu dan Cibeureum. Jika setiap satu hektare menghasilkan gabah kering giling (GKG) sebanyak tujuh ton, maka produksi GKG yang hilang akibat gagal panen mencapai 292,95 ton.

Dalam catatan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Jawa Barat, untuk luas lahan pertanian di wilayahnya, yang terdampak kekeringan akibat fenomena alam El Nino mencapai 41,85 hektare.

“Dari luas lahan pertanian yang mengalami gagal panen akibat kemarau berkepanjangan ini mayoritas berada di Kelurahan Sindangpalay, Kecamatan Cibeureum,” kata Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi Minggu (29/10/2023) di Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.

Namun demikian, untuk mengurangi kerugian petani dan penderitaan akibat gagal panen Pemerintah Kota Sukabumi menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP). Bantuan CBP ini sudah disalurkan ke para petani yang mengalami gagal panen.

“Meskipun akibat kemarau berkepanjangan ini puluhan hektare lahan pertanian di Kota Sukabumi mengalami gagal panen, tetapi untuk persediaan beras untuk masyarakat masih mencukupi,” tambahnya.

Di sisi lain, Adrian mengatakan untuk jumlah kepala keluarga atau penerima manfaat bantuan CBP mencapai 248 KK. Jumlah penerima manfaat itu tidak hanya petani yang mengalami gagal panen tetapi warga korban bencana dan lainnya.

Pada November 2023, pihaknya pun akan melakukan pengadaan lagi untuk persediaan CBP sebanyak 16 ton. Beras ini diperuntukkan untuk membantu warga yang menjadi korban bencana salah satunya gagal panen dampak dari bencana kekeringan.

Back to top button