Market

Gaduh Politik Capres, SHW Center Sarankan Pilih Pemimpin Pro UMKM

Pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho. (Foto: Antara).

Di tengah hingar-bingar poltik capres, pendiri sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho mengingatkan masyarakat untuk memilih pemimpin yang konsisten membangun usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Karena itu, sebagai pelaku usaha kecil, kami berharap pemimpin nasional kedepan harus punya keberpihakan kepada sector UMKM. Karena itu, tinjau rekam jejak calon pemimpin, termasuk tindakan dan kebijakan yang mereka usulkan, apakah  mendukung sector UMKM. Kalau tidak mendukung UMKM ya, jangan didukung,” ujar Hardjuno di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Di Indonesia, kata Hardjuno, UMKM menjadi tulang punggung perekonomian nasional. 
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) per Maret 2021 mencapai 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun.

Selain itu, kata Hardjuno, UMKM memberikan lapangan kerja yang cukup jumbo. Pada 2021, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64,2 juta unit. Sehingga, serapan tenaga kerja dari UMKM mencapai 97 persen dari total pekerja yang ada. Serta mampu menghimpun hingga 60,4 persen dari total investasi.

“UMKM memiliki stakeholder yang sangat penting dalam menentukan arah dan kebijakan ekonomi. Salah satu cara paling efektif untuk mempengaruhi kebijakan yang mendukung UMKM adalah dengan menggunakan hak pilih dalam pemilu untuk memilih pemimpin yang akan mewakili kepentingan UMKM di tingkat nasional,” kata dia.

Hardjuno menegaskan, pemilu adalah momen penting bagi warga negara untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi dan memilih para pemimpin mereka. “Bagi kami pemilik bisnis UMKM, pemilihan calon pemimpin yang tepat adalah suatu keharusan, karena pemimpin yang terpilih nantinya tentu akan menentukan arah kebijakannya yang akan berdampak terhadap kelanjutan usaha pemilik bisnis UMKM,” terangnya.

Dia memastikan, calon pemimpin yang kompeten dan pro-UMKM akan cenderung mengambil langkah-langkah kebijakan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM. Ini termasuk perbaikan dalam akses ke modal usaha, pelatihan, dan dukungan teknis.

“Salah satu tantangan utama bagi UMKM adalah akses terhadap pembiayaan. Pemimpin yang berkomitmen akan berusaha untuk memfasilitasi akses UMKM ke sumber-sumber pembiayaan yang terjangkau,” imbuhnya.

Hardjuno mengaku, UMKM memiliki peran sentral dalam perekonomian. Sektor usaha rakyat ini berkontribusi signifikan terhadap pembentukan PDB, menciptakan lapangan kerja, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

“Sektor UMKM memberikan peluang kerja bagi beragam lapisan masyarakat, termasuk para pekerja berpendidikan rendah yang mungkin kesulitan mendapatkan pekerjaan di sektor formal,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, UMKM berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat dengan memberikan peluang kepada wirausaha lokal untuk mengembangkan usaha mereka. 
“Ini meningkatkan daya beli masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
 

Topik
BERITA TERKAIT

Back to top button