News

G7 Sepakat Intensifkan Tekanan Ekonomi Terhadap Rusia

Para pemimpin negara kelompok tujuh ekonomi besar dunia yang tergabung dalam G7 pada Senin (12/12/2022) lalu berjanji untuk mengintensifkan tekanan ekonomi pada Rusia di tengah perangnya melawan Ukraina. Bukan hanya itu, G7 juga berusaha untuk menyediakan sistem pertahanan udara yang sangat dibutuhkan Ukraina karena mereka tidak melihat bukti bahwa Moskow berkomitmen untuk upaya perdamaian.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan daring, para pemimpin anggota G7 juga mengatakan, mereka bertekad membantu Ukraina memperbaiki dan mempertahankan infrastruktur energi dan air yang rusak akibat serangan Moskow. G7 juga akan membantu Ukraina dalam memenuhi kebutuhan kesiapan musim dinginnya.

“Hari ini, kami menegaskan kembali dukungan dan solidaritas kami yang tak tergoyahkan dengan Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia yang sedang berlangsung dan selama diperlukan,” kata pernyataan bersama para pemimpin G7. Negara G7 terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat plus Uni Eropa.

Untuk memenuhi kebutuhan penting peralatan militer dalam upaya pertahanan diri Ukraina, pernyataan G7 itu menyebutkan bahwa memasok peralatan pertahanan udara adalah fokus mendesak.

Amerika Serikat prihatin dengan meningkatnya kerjasama militer antara Rusia dan Iran. AS menegaskan bahwa Teheran telah memberi Moskow pesawat nirawak (drone) untuk digunakan di medan perang, termasuk dalam serangan terhadap infrastruktur sipil di Ukraina.

Menurut pernyataan bersama itu, G7 juga akan tetap berkomitmen pada langkah-langkah sanksi terkoordinasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam menanggapi perang Rusia dan akan mempertahankan dan mengintensifkan tekanan ekonomi terhadap Moskow serta mereka yang menghindari tindakan hukuman.

“Kami bertekad bahwa Rusia pada akhirnya harus membayar pemulihan infrastruktur penting yang rusak atau hancur akibat perang brutalnya,” kata pernyataan G7 itu.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengecam keras serangan Rusia terhadap infrastruktur energi sebagai tindakan yang tidak dapat dibenarkan. Menjelang KTT G7 tahun depan yang akan diadakan di bawah presidensi Jepang, para pemimpin negara G7 mengatakan dalam pernyataan mereka bahwa mereka akan tetap bersatu dan berkomitmen untuk upaya menuju masa depan yang damai dan sejahtera bagi semua.

Kishida mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa peran G7 telah menjadi “lebih kuat dari sebelumnya” dan Jepang, sebagai ketua berikutnya, akan mencari keselarasan diantara anggota kelompok itu untuk membantu Ukraina pulih dari perang.

Sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022, G7 telah meluncurkan serangkaian sanksi untuk meminta pertanggungjawaban Moskow atas perang tersebut, termasuk pembekuan aset dan pemutusan Rusia dari sistem pembayaran utama internasional.

Pada awal Desember, batas harga minyak mentah Rusia yang disetujui oleh G7 dan Australia akan diberlakukan dalam upaya terbaru untuk memeras sumber pendapatan utama Moskow untuk perangnya. Batas harga produk minyak bumi Rusia akan mulai berlaku pada awal Februari. (Sumber: Kyodo-OANA-Antara)

Back to top button