News

Fraksi PKS Gabung Massa HMI Ikut Demo Tolak BBM Naik di Gedung DPR

Sejumlah anggota dan pimpinan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih walk out atau meninggalkan rapat paripurna DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/9/2022). Hal itu dilakukan Fraksi PKS guna mengikuti demo menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersama massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Gedung DPR RI

Terpantau, aksi walk out itu mengemuka setelah pembahasan mengenai pengambilan keputusan RUU tentang Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2021. Tepatnya, usai anggota Fraksi PKS mengangkat kertas bertuliskan PKS menolak kenaikan harga BBM.

Tidak lama berselang, satu per satu anggota fraksi PKS meninggalkan ruangan sidang da mendatangi massa HMI yang sedang berorasi di depan Gedung DPR. Bahkan, mereka pun ikut naik ke atas mobil komando massa HMI.

“Apa sikap PKS di dalam? Kami baru saja mengatakan PKS menolak kenaikan BBM. Bukan hanya itu saja, PKS walk out dari forum paripurna dan langsung menuju ke sini, itulah bentuk pembelaan PKS terhadap aspirasi masyarakat,” kata Wakil Ketua Fraksi PKS Mulyanto di lokasi.

Pemerintah Diminta Evaluasi

Selanjutnya, anggota Komisi VII asal Fraksi PKS, Nurhasan Zaidi mengaku sudah menyampaikan berbagai catatan terkait persoalan kenaikan harga BBM ini. Namun, dia menyebut terlalu banyak alasan menyangkut naiknya harga BBM. Untuk itu, Mulyanto mendukung orasi yang sedang dilakukan massa HMI guna menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi.

“HMI teruji sejak kemerdekaan Indonesia 1947. Oleh karena itu, kita tolak (kenaikan harga BBM) dan (supaya) pemerintah melakukan evaluasi terkait kenaikan BBM, itu sikap kami,” tegas Nurhasan.

Tidak hanya itu, anggota Fraksi PKS lainnya Diah Nurwitasari juga menyebut slogan pemerintah ‘pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat’ tidak sejalan dengan kebijakan menaikkan harga BBM. Ia menyinggung pemerintah seolah tidak mendengarkan jeritan rakyat.

“Indonesia masih belum lepas dari kondisi pandemi. Masyarakat masih terseok-seok. Tapi kebijakan pemerintah seolah-olah tidak mau mendengarkan jeritan rakyat. Kami fraksi PKS berkomitmen untuk terus mengawal aspirasi teman-teman, aspirasi rakyat Indonesia untuk terus kami suarakan,” tegas Diah.

Back to top button