Arena

Evaluasi Ganda Putra usai Nir Gelar di Kumamoto Masters 2023

PBSI akhirnya memberikan evaluasi pascakegagalan ganda putra Indonesia di Kumamoto Masters Jepang 2023.

Semula Merah Putih menurunkan lima pasang ganda putra andalannya untuk bertarung di kejuaraan Super 500 itu.

Mereka adalah Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan hingga Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rahmat Hidayat.

Sayang, dari lima pasangan tersebut, tak ada satupun gelar yang berhasil diraih Indonesia khususnya dari nomor ganda putra. Bahkan lebih miris, anak asuh Aryono Miranat bahkan sudah rontok di babak kedua.

Merespons catatan itu, Asisten Pelatih Ganda Putra Pelatnas PBSI Cipayung, Thomas Indratjaja menyampaikan ketidakpuasannya terhadap penampilan penggawa Merah Putih.

“Secara keseluruhan prestasi sektor ganda putra di Kumamoto Masters Japan 2023 tidak sesuai harapan. Sebelum berangkat kami berharap bisa ada wakil yang bertahan hingga babak-babak akhir dan juara,” kata Thomas dalam keterangan yang diterima, Jakarta, Senin (20/11/2023).

“Hasilnya wakil-wakil Indonesia sudah tersisih lebih awal. Memang harus dievaluasi penampilan para pemain yang tidak seperti harapan,” sambungnya.

Thomas menambahkan, untuk pasangan baru Kevin/Rahmat, pihaknya meminta agar keduanya lebih memahami karakter bermain satu sama lain.

Walaupun Thomas memaklumi kendala kemistri masih menghantui pasangan tersebut, mengingat keduanya baru melakoni dua turnamen sebagai duet baru.

“Terutama Rahmat harus ditambah powernya. Dia juga perlu beradaptasi dengan Kevin. Pengalaman dan kualitas pukulannya pun harus ditingkatkan. Juga kecepatannya ditambah,” terang Thomas.

Sementara untuk Bagas/Fikri, Thomas menyebut rasa percaya diri keduanya perlu di tingkatkan. Begitu juga dengan Leo/Daniel yang dinilai Thomas tampil kurang lepas, seolah ada beban yang membuat penampilan mereka kurang stabil.

“Untuk Pram/Yere secara kekompakan sudah bagus. Komunikasi di lapangan juga bagus. Cuma rata-rata masih harus ditingkatkan rasa percaya dirinya dan akurasi pukulannya,” sambung Thomas.

Terakhir ‘The Daddies’ Hendra/Ahsan yang tersingkir di babak pertama menurut Thomas tampil kurang nyaman lantaran menggunakan bola yang berat.

“Jadi kadang perlu reli yang panjang untuk bisa dapat poin. Kadang pukulannya kurang pas untuk mengimbangi kecepatan pemain-pemain muda sekarang. Kalau Hendra/Ahsan bisa lebih pas feeling-nya, saya kira bisa mengatasi lawan,” sambung dia.

Secara umum lanjut Thomas semua pasangan perlu meningkatkan rasa percaya dirinya saat bertanding.

Pun ketika mendapat tekanan, ia meminta anak asuhnya untuk cepat menemukan bagaimana cara mengatasi hal tersebut.

Back to top button