News

Etho Nilai 3 Bakal Capres Bisa Lanjutkan Pembangunan Jokowi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir (Etho) menilai bahwa ketiga capres yang ada saat ini bisa melanjutkan pembangunan era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Semua bagus tiga-tiganya. Pak Anies bagus, pak Ganjar bagus, pak Prabowo bagus, ya tinggal ada komitmen. Tadi bapak presiden bilang kalau kita saling salah-salahan, kalau kritik biasa, ini negara demokrasi,” terang Etho di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).

Dia berharap siapapun nanti yang terpilih tidak memiliki rasa dendam seperti ingin merubah segalanya mulai dari kebijakan hingga capaian yang ada.

Etho mencontohkan saat memimpin Kementerian BUMN dirinya berusaha melanjutkan para menteri pendahulunya. Sehingga program-program yang baik akan dilanjutkan, dan yang tidak baik diperbaiki tanpa harus menyalahkan pendahulunya.

“Contoh kasus Jiwasraya tahun berapa? 2006. Apakah saya nyalahin menteri-menteri sebelumnya? Tidak. Tapi saya memastikan ini harus selesai,” katanya.

Ketum PSSI ini menyebut berkah yang ia dapat dari Tuhan ketika mendapatkan sebuah jabatan, tentu harus memberikan solusi.

“Jangan justru tidak menghasilkan solusi. Tetapi malah ambisius, ya yang akhirnya tentu mencederai daripada yang namanya konteks pelayanan publik,” tutup Etho.

Jokowi Ingatkan Capres Selanjutnya

Sebelumnya, Presiden Jokowi mewanti-wanti bahwa masa depan Indonesia ada di tangan kepemimpinan selanjutnya, saat menyampaikan pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR RI.

“Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu.Tapi apakah sanggup atau tidak? Untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah kita mulai saat ini. Apakah berani atau tidak? Mampu konsisten atau tidak?,” terang Jokowi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2023).

Karena baginya, perjalanan ke depan bukan seperti jalan-jalan sore, melainkan lari marathon untuk mencapai Indonesia Emas 2045. Tantangan ke depan tidak akan mudah, sehingga dibutuhkan keberanian dan kepercayaan rakyat dalam mengambil setiap keputusan.

“Oleh sebab itu menurut saya, pemimpin itu harus punya public trust, karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu bisa berjalan atau tidaknya suatu kebijakan,” imbuh dia.

“Bisa diikuti atau tidaknya sebuah keputusan. Ini adalah modal politik dalam memimpin sebuah bangsa. Selain itu seorang pemimpin juga membutuhkan dukungan dan kerja sama dari seluruh komponen bangsa,” pungkas Jokowi.

Back to top button