Market

Ekonomi Tumbuh Cebol di Kuartal III, Menko Airlangga Ungkap Biang Keroknya

Terkait anjoknya pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023 hingga di bawah 5 persen, tepatnya 4,94 persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan biang keroknya.

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar ini, mengakui bahwa ada penurunan belanja pemerintah. Karena, gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil se-Indonesia sebesar Rp28,5 triliun, dikucurkan pada kuartal II-2023.

Sehingga wajar jika perekonomian agak landai di kuartal selanjutnya. “Gaji ke-13 kan jadi (cair) di kuartal II (2023). Jadi, kalau di kuartal III tidak ada gaji ke-13, sehingga agak turun. Saya kira itu wajar,” papar Menko Airlangga, dikutip Selasa (7/11/2023).

Mengingatkan saja, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2023 hanya tumbuh 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy). Melambat dibandingkan kuartal III-2022 yang mencapai 5,73 persen.

Menko Airlangga sepakat dengan pernyataan Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, bahwa perlambatan ekonomi di kuartal III ini, salah satunya dipicu turunnya belanja pemerintah. Di mana, konsumsi pemerintah turun 3,76 persen di kuartal III-2023. Karena itu tadi, tidak ada pembayaran gaji ke-13, belanja barang, dan bantuan sosial (bansos).

“Seperti yang kita ketahui terdapat pergeseran pembayaran gaji ke-13, di mana pada 2022 pembayaran gaji ke-13 dilakukan di kuartal III. Sedangkan pada 2023 terjadi di kuartal II. Sehingga kemudian konsumsi pemerintah tumbuh 10,57 persen pada kuartal II 2023 dan kontraksi 3,76 persen di kuartal III 2023,” kata Winny, sapaan akrab kepala BPS.

Sedangkan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani menjelaskan, realisasi belanja pemerintah di kuartal III-2023, secara musiman memang negatif. Sejumlah belanja biasanya terealisasi di kuartal IV.

Dia mengatakan, untuk belanja di kuartal IV-2023, masih tersedia anggaran yang super jumbo. Rp1.078 triliun. Di lain sisi, target penerimaan negara mencapai Rp650 triliun.

“Sehingga net spending, ekspansi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di kuartal IV kita harapkan akan menjadi offset positive growth di kuartal IV. Dan dengan adanya beberapa policy tambahan kita juga berharap akan bisa memperbaiki outlook (pertumbuhan ekonomi) kuartal IV sehingga kita tetap bisa menjaga di 5 persen,” tuturnya.

Back to top button