Market

Ekonom Prediksi Konsumsi Masyarakat Mulai Pulih

Tingkat konsumsi masyarakat akan kembali normal dan tumbuh moderat pada tahun ini, terutama di paruh kedua 2023. Kondisi itu akan bersamaan dengan investasi yang masuk untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.

Menurut Senior Economis DBS Bank, Radhika Rao memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023 akan sekitar 5 persen secara tahunan.

“Dengan mempertimbangkan banyak faktor secara bersamaan, dengan normalisasi permintaan dan investasi tetap masuk, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5 persen,” kata Radhika di Jakarta, Selasa (16/5/2023) seperti mengutip Antara.

Investasi juga akan tetap masuk ke sektor-sektor pertambangan, pengolahan logam dan transportasi. Sementara harga komoditas Sumber Daya Alam (SDA) yang sedang menurun diperkirakan akan memperlemah perdagangan.

Namun, Radhika menegaskan pada saat yang sama, inflasi akan menjadi lebih terkendali dibandingkan inflasi negara lain di wilayah yang sama, terutama Filipina.

“Kita telah melihat inflasi mulai termoderasi dan itu telah mengizinkan Bank Indonesia, yang telah cukup agresif dalam siklus peningkatan suku bunga acuannya, menahan suku bunga acuan sejak Februari,” katanya.

Ia memperkirakan suku bunga acuan Bank Indonesia 7 Day Reverse Repo Rate akan bertahan sebesar 5,50 persen di Mei, dan mulai diturunkan pada Agustus atau September 2023.

Pasalnya, inflasi diperkirakan akan kembali ke kisaran target pemerintah atau di bawah 3 persen secara tahunan pada semester II-2023.

Apalagi, pergerakan nilai tukar rupiah juga diprediksi stabil. “Untuk neraca transaksi berjalan, surplus perdagangan tahun lalu yang cukup besar juga cukup membantu menopang neraca transaksi berjalan yang kami perkirakan masih akan mencatatkan sedikit surplus tahun ini, yang akan menandai tahun ketiga surplus transaksi berjalan Indonesia,” katanya.

Back to top button