News

Demokrat: Berlebihan Jika Mimpi SBY Ditafsirkan sebagai Duet Ganjar-AHY

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menilai berlebihan apabila mimpi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditafsirkan sebagai duet Ganjar-AHY yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Saya kira berlebihan juga lah. Walau dinamika politik hari ini kan ya masih dinamis sekali. Saya ini pernah bersama-sama beliau (SBY) menentukan capres cawapres, ternyata detik-detik terakhir, begitu,” kata Hinca di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2023).

Mungkin anda suka

Ia menjelaskan, wajar apabila Partai Demokrat menerima godaan di tengah kian menghangatnya dinamika politik jelang Pilpres 2024. Namun, Hinca mengisyaratkan, godaan di antara partai politik (parpol) juga merupakan sesuatu hal yang biasa.

“Biarkanlah berpacaran dan saling menggoda satu dengan lainnya, bukankah menggoda itu kan tidak dosa, menggoda itu hak. Tapi bukan kewajiban yang digoda untuk membalas godaannya. Biarkan, karena itu menarik toh,” ujar Hinca.

Oleh karena itu, Hinca meyakini, pernyataan SBY yang mengungkapkan mimpinya itu
tak berkaitan dengan pertemuan ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (18/6/2023).

“Tapi pesan moralnya adalah tiga presiden kita ini bagus sekali kalau bersama-sama kembali ke kampung halaman. Itu artinya kan kembali ke rakyatnya masing-masing,” ujar Hinca menambahkan.

Sebelumnya, SBY mengaku bermimpi tentang kebersamaannya dengan Joko Widodo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan sosok yang disebut sebagai Presiden RI ke-8 atau presiden yang terpilih melalui Pemilu 2024. Mimpi ini diungkapkan SBY melalui akun Twitter miliknya S.B.Yudhoyono, Senin (19/6/2023).

Awalnya, SBY menuliskan soal dirinya yang didatangi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya,” kata SBY.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu lalu menyebut, dirinya bersama Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menuju Stasiun Kereta Api (KA) Gambir. SBY mengungkapkan, sosok Presiden RI ke-8 sudah menunggu di Stasiun KA Gambir.

“Beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah & Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai,” ucap SBY memaparkan.

Setelah itu, ujar SBY melanjutkan, dirinya bersama Jokowi dan Megawati naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. “Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan,” ujar SBY menambahkan.

“Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke makam Bung Karno,” katanya.

Back to top button