Market

Dukung UMKM Naik Kelas, Bank DKI Salurkan KUR Rp1,15 Triliun

Selasa, 24 Jan 2023 – 14:13 WIB

Sepanjang 2022, Bank DKI salurkan dana KUR senilai rp1,15 triliun. Komitmen perbankan dukung UMKM naik kelas, Jakarta, Selasa (24/1/2023). (Dok: Antara).

Sebagai salah satu bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank DKI membuktikan komitmen dengan keberhasilan menyalurkan keseluruhan kuota KUR 2022 sebesar Rp1,15 triliun. Demi UMKM naik kelas.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan, Bank DKI berkomitmen penuh untuk memaksimalkan penyaluran KUR sebagai perluasan akses permodalan bagi UMKM.

“Sepanjang 2022, Bank DKI telah berhasil menyalurkan kuota KUR sebesar 100 persen kepada kurang lebih 6.023 pelaku usaha UMK dan mikro. Sebagai salah satu bank penyalur KUR, Bank DKI bukan hanya berkomitmen untuk meningkatkan akses pembiayaan, melainkan pemberdayaan dan pendampingan UMKM untuk terus tumbuh dan berkembang dalam menopang pertumbuhan perekonomian nasional.” ujar Fidri, dikutip Selasa (24/1/2023).

Sebagaimana amanat Pemerintah, penyaluran KUR Bank DKI berfokus pada beberapa sektor, yaitu perkebunan rakyat, peternakan rakyat, perikanan rakyat, industri UMKM, dan usaha-usaha lain yang memiliki peluang pasar yang besar atau produk-produk unggulan di dalam negeri.

Pemerintah terus berkomitmen untuk mendorong peningkatan permodalan bagi UMKM dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional ditengah proyeksi ketidakpastian kondisi ekonomi global pada 2023. Kementerian Koperasi dan UKM dengan turut melibatkan Bank DKI sebagai penyalur, meluncurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan skema berbasis kelompok usaha atau klaster, di Istana Negara pada Senin (19/12/2022).

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

Presiden Jokowi berharap, model KUR klaster, produk hasil UMKM dapat terserap sebanyak-banyaknya dan mendapatkan kepastian di pasaran. “Kita harapkan betul-betul dapat menyerap barang yang sebanyak-banyaknya dari kelompok-kelompok yang ada, dan mendapatkan kepastian pasar, menurunkan risiko kredit pembiayaan usaha dan dari lembaga-lembaga penyalur KUR utamanya bank,” imbuh Jokowi.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menambahkan, selain dari sisi permodalan Bank DKI juga aktif mengembangkan program digitalisasi pasar di DKI Jakarta, khususnya pasar kelolaan Perumda Pasar Jaya. Terakhir Bank DKI melaksanakan program digitalisasi di Pasar Ciracas.

Program digitalisasi pasar dengan menyediakan ekosistem pembayaran melalui aplikasi JakOne Abank, implementasi QRIS, hingga digitalisasi pembayaran di fasilitas lainnya dalam lingkungan pasar yang diharapkan dapat mendorong penerapan transaksi non-tunai.

“Dalam dukungan terhadap sektor UMKM, Bank DKI juga turut menyediakan JakOne Mobile sebagai super apps dengan berbagai fitur layanan digital yang dapat mengakomodir berbagai kebutuhan transaksi keuangan harian khususnya bagi para pedagang maupun pengunjung pasar, seperti pembayaran berbagai tagihan, pajak, retribusi, belanja online, top up uang elektronik, scan by QRIS, hingga bersedekah,” paparnya.

Arie menambahkan, digitalisasi pasar diharapkan akan menghadirkan manfaat yakni perluasan inklusi keuangan di DKI Jakarta melalui penerapan transaksi non-tunai. ”Bank DKI saat ini juga melakukan pengembangan aplikasi Digital Lending sebagai solusi dalam menghadirkan akses permodalan bagi para pelaku usaha yang tentunya baik bagi akselerasi pertumbuhan ekonomi khususnya di DKI Jakarta,” tutup Arie.

Informasi saja, program KUR skema subsidi bunga, digelontorkan sejak 2015 kepada UMKM. Dalam tujuh tahun ini, volume KUR terus bertambah nilainya dengan total yang tersalur Rp1.300 triliun. Realisasi KUR periode Januari 2022 sampai 15 Desember 2022 sebesar Rp348,47 triliu. Atau 93,38 persen dari target 2022 sebesar Rp373,17 triliun. Diberikan kepada 7,27 juta debitur. Untuk KUR Klaster, mengakses 14.888 klaster dengan jumlah UMKM 1,3 juta unit, dan realisasi penyaluran (per 15 Desember 2022) sebanyak Rp4,8 triliun, atau 96,7 persen dari total Rp4,9 triliun.

Back to top button