Market

DPRD Kota Semarang Sambut Positif ‘Banjir’ Investor Bangun Mal

Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, Joko Susilo, angkat bicara soal masifnya pembangunan mal dan pusat perbelanjaan di Ibu Kota Jawa Tengah ini.

Joko menyambut positif hadirnya investor yang menanamkan modal di Kota Semarang. Di mana, keran investasi terbuka lebar, karena mudahnya perizinan yang diberikan Pemkot Semarang. 

“Kemudahan perizinan investasi adalah harapan kami dan itu sudah bisa kita lihat,” kata Joko dikutip dari InilahJateng, Sabtu (28/10/2023).  

Politikus PDI Perjuangan ini, mengatakan, keterbukaan investasi di Kota Semarang, menjadi tanda dukungan dari seluruh elemen masyarakat. “Pembangunan di Kota Semarang dibutuhkan, selama pembangunan tidak merugikan masyarakat,” kata Joko.  

Menurutnya, keberpihakan sekarang ini cukup seimbang. Pemkot Semarang tidak hanya berfokus pada upaya meraup pendapatan asli daerah (PAD) saja, melainkan turut andil dalam membangun ekonomi kerakyatan.

“Saya sebut, wong cilik juga bisa ikut andil dalam pembangunan. Inilah yang namanya ekonomi kerakyatan,” ungkapnya.

Hal ini terlihat, dalam beberapa mal dan pusat perbelanjaan yang telah berdiri maupun yang baru saja beroperasi memberikan ruang kepada masyarakat. Investasi yang masuk ke Kota Semarang diimbangi dengan pembukaan lapangan pekerjaan disertai pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dia mengakui, cita-cita kecilnya tersebut telah tercapai.

“Kalau investor masuk yang paling utama adalah perekrutan tenaga kerja, dan pelibatan UMKM, ini yang membuat saya lega,” bebernya.

Lapangan pekerjaan, menurutnya, telah dilakukan seiring dengan keran investasi yang tidak hanya menyoal mal dan pusat perbelanjaan. Termasuk, dia menyatakan, Wali Kota Semarang sebagai representatif negara telah hadir memfasilitasi pelaku usaha mikro dalam merambah pasar-pasar modern.  

“Dan saya sudah melihat banyak sekali produk-produk UMKM yang memenuhi perizinan dan persyaratan untuk bisa masuk pasar modern,” katanya.

Joko berharap, dengan upaya peningkatan PAD Kota Semarang, ditambah masyarakat tidak sulit mencukupi kebutuhannya, dapat mengentaskan kemiskinan yang masih menjadi pekerjaan rumah.  
“Dengan begini nantinya warga Kota Semarang tidak ada yang menganggur. Ini sudah tampak dilakukan oleh Mbak Ita,” tuturnya.

Back to top button