Market

Bursa Saham Malaysia Anjlok Usai Ismail Bubarkan Parlemen

Bursa saham Malaysia melemah menyikapi keputusan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob yang membubarkan parlemen pada awal pekan ini. Selain bursa saham Malaysia, mata uang ringgit juga mengalami pelemahan.

Mengutip dari Bloomberg pada Selasa (11/10), Indeks acuan KLCI anjlok 1,6 persen dan berada di jalur pelemahan pada hari ketiga.

Beberapa saham perusahaan-perusahaan juga anjlok, seperti perusahaan Inari Amerton, Press Metal Alumunium, dan Top Glove. Saham-saham tersebut masuk dalam jajaran top loser dalam indeks.

Sebagai informasi, Ismail membubarkan parlemen setelah tiga hari setelah dia mengajukan anggaran tahun depan yang memotong pajak sambil tetap mempersempit defisit fiskal melalui subsidi yang lebih tepat sasaran.

Kepala riset CGS-CIMB Malaysia Ivy Ng menulis dalam sebuah catatan yang menilai pemilu akan dipandang positif oleh pasar jika mampu mengembalikan stabilitas politik. Namun terdapat risiko jika posisi parlemen digantung karena tidak mampu meloloskan anggaran 2023 bisa membuat kepanikan di bursa. Hal ini bisa menyebabkan kepanikan dengan aksi jual di KLCI.

“Kami menyarankan investor untuk tetap defensif mengingat ketidakpastian pemilu dan kekhawatiran atas resesi global,” katanya.

Sementara itu, nilai tukar ringgit juga turun 0,5 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ahli strategi di Scotiabank di Singapura Qi Gao mengatakan mata uang ringgit akan mengalami beberapa kelemahan akibat ketidakpastian menjelang pemilihan umum.

“Secara umum, ringgit akan mengikuti nada pasar yang luas, dan akan ditopang jika perdana menteri yang berkuasa memenangkan pemilihan,” tambahnya.

Back to top button