Market

Diutangi BUMN Karya Rp46 Triliun, Bikin Bank Pelat Merah Sulit Bergerak

Gara-gara utang gede BUMN karya, bank pelat merah yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) kena getahnya. Labanya menjadi tergerus.

Ekonom muda, Bhima Yudhistira merasa miris dengan jumbonya utang BUMN karya. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), utang BUMN karya mencapai Rp46 triliun ke 4 bank yang masuk Himbara yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN.

Duit utangan yang terbesar masuk ke brangkas PT Wijaya Karya (Persero/WIKA) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk. Utang BUMN karya itu, menggerus keuntungan Himbara. “OJK sebut Rp46,21 triliun utang BUMN karya ke Bank BUMN. Akibatnya, bank BUMN harus cadangan sejumlah dana untuk mitigasi risiko atas utang tersebut. Alhasil, bank-bank Himbara menjadi kurang leluasa bergerak,” kata Bhima, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) ini, bank pelat merah harus rela labanya tergerus. Karena, ya itu tadi, harus mencadangkan dana mitigasi risiko kredit dari BUMN karya itu.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar hanya menyebut jumlah utang BUMN karya mencapai Rp46,21 triliun. Tidak dirincikan, bank pelat merah mana saja yang memberikan kredit ke BUMN karya, dan berapa angkanya.

Mahendra menilai, keputusan mengenai penyaluran kredit merupakan keputusan dari masing-masing bank. Sehingga tidak bisa digeneralisir. “Kami tidak akan memberikan laporan yang menyeluruh,” kata Mahendra.

Asal tahu saja, semester I-2023, PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk memiliki utang atau liabilitas sebesar Rp84,31 triliun. Atau naik 9,20 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Perinciannya, liabilitas jangka pendek mencapai Rp22,79 triliun, liabilitas jangka panjang Rp61,51 triliun. Masing-masing tumbuh 11,43 persen dan 8,4 persen (yoy).

Hingga 30 Juni 2023, WSKT mempunyai perjanjian restrukturisasi utang di BRI, senilai Rp2,64 triliun dan Bank Mandiri senilai Rp4,55 triliun.

Selain itu, utang jangka panjang WSKT ke kepada BNI mencapai Rp7,51 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebesar Rp2,03 triliun.

Nasib bergelimnang utang WSKT juga dialami BUMN karya yang satu ini, PT Wijaya Karya (Persero/WIKA) Tbk. Total utangnya ke Himbara sebesar Rp6,93 triliun.

Dari utang itu, BRI menjadi kreditur terbesar dengan nilai Rp3,87 triliun. Disusul BNI sebesar Rp734 miliar dan BRI Rp500 miliar.

Sepanjang semster I-2023, WIKA mengoleksi utang Rp56,7 triliun. Naik 3,44 persen ketimbang semester I-2022 yakni Rp54,81 triliun.

Back to top button