Market

Delapan Kesalahan Umum Investor Pemula, Salah Satunya Berutang

Otoritas Jasa Keuangan mencatat jumlah investor milenial di pasar modal mencapai 80 persen dari total 7,48 juta hingga akhir 2021. Namun, ini tak berbanding lurus dengan tingkat literasinya. Inilah delapan kesalahan umum para newbie alias investor pemula dalam berinvestasi.

“Ada delapan kesalahan umum yang dilakukan investor pemula dan tetap saja marak hingga 2022 ini,” kata Kepala Kantor Perwakilan Busa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution dalam keterangannya yang diterima Inilah.com di Jakarta, Minggu (27/3/2022).

Pintor pun menyebutkan rinciannya sebagai berikut:

  1. Investasi dengan dana utang
  2. Memborong habis di awal
  3. Fear of Missing Out (FoMO) alias rasa takut tertinggal
  4. Menelan rekomendasi mentah-mentah
  5. Panik atau kalap terhadap fluktuasi
  6. Tidak punya trading atau investing plan
  7. Tidak mau upgrade diri dan
  8. Enggan melakukan diversifikasi.

Cerdas Investasi dengan 3P

Selanjutnya, ia pun menekankan pentingnya cerdas investasi, khususnya bagi generasi milenial dan Gen-Z, dengan prinsip 3P: Paham, Punya, dan Pantau.

Pertama, Paham. “Investor pemula perlu memastikan mulai dari uang yang memang dialokasikan untuk investasi, memahami dan menetapkan tujuan investasi, memahami profil risiko diri sendiri, memahami profil risiko dan return setiap produk investasi,” papar dia.

Pintor mewanti-wanti agar investor pemula mengingat prinsip don’t put your eggs in one basket. “Pahami bisnis dan keuangan yang berkaitan dengan produk investasi dan berbagai alat bantu yang tersedia untuk memudahkan pemahaman,” ujarnya tandas.

Kedua, Punya. “Investor pemula perlu memastikan perusahaan tempat membeli produk investasi layak dipercaya,” ungkap dia.

Selain itu, investor pemula perlu mengenali SID dan fungsi AKSes, membuka rekening dan miliki produk investasi yang diinginkan. “Pastikan, transfer ke rekening yang tepat, mempunyai akses penuh untuk top-up dan penarikan serta rahasiakan username dan password dan terakhir don’t put your eggs in one basket,” tuturnya.

Ketiga, Pantau. “Investor pemula wajib mengecek rekening investasi secara berkala atau ke AKSes, memantau berita dan perkembangan dan kinerja perusahaan yang berkaitan dengan produk investasi,” ucapnya.

Selain itu, Pintor menyarankan agar investor pemula memantau indikator pergerakan harga supaya dapat memanfaatkan momentum tepat untuk jual atau beli dan mengenali berbagai alat bantu dalam memitigasi risiko.

“Paham bahwa investasi itu nggak instan, yakni berorientasinya jangka panjang dan perlu effort yang harus dilakukan secara berkala dan rutin dan ingat kalau pasar modal itu dinamis,” imbuhnya.

Back to top button