Market

Cemaskan Harga Cabai Tembus Rp100 Ribu per Kg, Jokowi: Apa Sulit Sih Tanam Cabai?


Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh pihak terkait agar harga cabai rawit tidak lagi mencapai Rp100.000 per kilogram.

Presiden Jokowi meminta PPL mendorong peningkatan produksi cabai di tempat-tempat yang memungkinkan untuk ditanami cabai, khususnya cabai rawit.

“Apa sulit sih tanam cabai. Sulit? Sulit karena hama atau karena bibit,” tanya Presiden Joko Widodo.  

Kegelisahan Presiden diungkapkan saat memberikan arahan kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Babinsa seluruh Jawa Tengah di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12/2023).

“Jangan sampai cabai rawit kemarin harganya sampai harga Rp100 ribu, meskipun hari ini saya tanya Pak Gubernur tadi sudah di angka Rp80 ribu,” kata

Presiden meminta lahan-lahan pertanian cabai terus ditingkatkan agar produksi bisa meningkat dan harga cabai dapat diturunkan.

Sementara mengutip dari laman resmi Bapanas, harga rata-rata nasional di pedagang eceran beras premium Rp15.010 per kg, beras medium Rp 13.220 per kg, bawang putih bonggol Rp36.360 per kg.

Untuk harga cabai merah kriting Rp70.850 per kg, daging ayam ras Rp34.450 per kg, telus ayam ras Rp28.290 per kg, minyak goreng curah Rp14.710 per kg, tepung terigu curah Rp10.820 per kg.

Adapun untuk harga daging sapi murni Rp134.170 per kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp17.450 per kg, tepung terigu kemasan Rp13.580 per kg. 

Pada kesempatan itu, Jokowi juga mendorong peningkatan dan surplus produktivitas gabah, padi dan beras petani di Jateng, agar petani dapat sejahtera.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga sudah mengharapkan supaya produktivitas gabah, padi dan beras di Jawa Tengah bisa meningkat agar petani bisa sejahtera.

“Kita semua bertekad agar produktivitas gabah, padi dan beras, di Jawa Tengah tahun depan sudah meningkat dan surplus sehingga seluruh petani sejahtera,” kata Presiden yang didampingi Pj. Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana dan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.

Dia meminta petani di Jateng yang memiliki keluhan mengenai urusan pupuk dan bibit agar menyampaikan keluhan kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL), bupati, gubernur atau menteri pertanian.

Presiden menekankan Indonesia ingin meningkatkan produksi pangan di tengah krisis akibat perang antara Rusia dan Ukraina, dan Palestina dengan Israel.

Back to top button