Hangout

Cegah Dehidrasi, Jemaah Haji Diimbau Minum Jangan Tunggu Haus

Menghadapi cuaca panas di Tanah Suci, para jemaah haji asal Indonesia diimbau untuk menjaga kesehatannya terutama mencegah dehidrasi. Karena itu para jemaah diimbau agar mengonsumsi air minum secara teratur.

Hal ini dijelaskan oleh Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana. Penjelasan ini disampaikan lantaran banyaknya jemaah haji asal Indonesia yang jatuh sakit bahkan ada juga yang meninggal dunia.

Terlebih lagi cuaca di Arab Saudi saat ibadah haji tahun ini dirasakan cukup terik yakni mencapai 44 derajat celcius. “Kita imbau jemaah minum jangan tunggu haus,” katanya.

Dirinya mengkhawatirkan para jemaah mengalami kelelahan yang berlebihan yang memicu munculnya penyakit komorbid atau penyakit penyerta. Menurutnya, masa kritis kesehatan para jemaah diperkirakan bakal terjadi saat memasuki Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

Sementara itu Tim Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), dr Edi Supriyatna memberikan tips agar para jemaah tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan selama menjalankan ibadah haji.

Terlebih lagi dengan suhu yang tinggi dengan kelembaban rendah menjadikan para jemaah tidak sadar bahwa dirinya kekurangan cairan. “Ekstremnya karena suhu tinggi dan kelembaban rendah sehingga tidak sadar kita sudah kekurangan cairan,” katanya.

Meski banyak minum, Edi menjelaskan jemaah haji juga harus mengatur pola minum agar tidak terlalu sering buang air kecil, sehingga tidak mengganggu prosesnya ibadah.

“Agar tidak sering kencing, minum diatur 200 mililiter per jam dan dicampur dengan setengah sachet oralit. Diminum setiap satu jam sekali, saat beraktivitas,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga membagikan tips agar terhindar dari hidung mimisan karena teriknya cuaca saat melakukan aktivitas dengan menjaga kesehatan dan istirahat yang cukup menjelang Armuzna.

Dirinya mengimbau para jemaah menahan diri untuk beraktivitas tiga hari sebelum Armuzna.

“Simpan energi. Kita semua harus ingat bahwa puncak dari ibadah haji adalah Armuzna, dan itu butuh fisik yang prima,” pungkasnya.

Back to top button