Market

Bukan Hanya Beras Premium, Pemerintah Harus Jamin Harga Terjangkau Semua Masyarakat


Pemerintah harus serius dalam menjaga ketahanan pangan sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan khususnya dalam mendapatkan bahan makanan pokok dengan harga yang terjangkau.

Hal tersebut dikatakan peneliti kebijakan publik dari Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP-LP)  Niko Noviantoro menanggapi terus melambungnya harga beras yang dirasakan masyarakat, kepada inilah.com, Senin (12/2/2024). “Kenaikan harga beras saat ini tidak hanya untuk beras premium saja tetapi juga dirasakan seluruh lapisan masyarakat, sehingga pemerintah harus menjaga ketersediaan beras karena itu merupakan hak masyarakat sebagai warga negara,” katanya.

Dengan tren kenaikan harga beras saat ini, pemerintah harus menjelaskan penyebabnya kepada masyarakat. Selama ini selalu berdalih karena dampak El Nino sehingga banyak petani yang mengalami gagal panen. “Bila ini terjadi walaupun tidak secara jelas diungkapkan pemerintah, berarti menjadi kegagalan karena sudah memiliki banyak perangkat terkait seperti BMKG yang memberikan peringatan soal cuaca maupun penunjang lainnya seperti BUMN pendukung seperti obat pertanian dan pabrik pupuk sehingga dapat mengantisipasi hal tersebut terjadi,” katanya menegaskan.

Selain itu, Niko mengingatkan kenaikan harga beras juga dapat dipicu karena ada mafia yang bermain sehingga menyebabkan kelangkaan pasokan di masyarakat. Pemerintah harus melakukan investigasi untuk mengatasi kemungkinan tersebut karena selalu menyatakan pasokan beras aman, tetapi di lapangan justru terjadi kelangkaan dan harganya terus meroket.

“Jadi pemerintah harus menjelaskan dugaan praktik  tersebut tidak terjadi dan bila memang terjadi harus dengan tegas memberikan sanksi atau hukuman karena telah merugikan masyarakat,” katanya mengingatkan.

Selanjutnya Niko menegaskan, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memastikan kebijakan berjalan sesuai kebutuhan secara nasional dan mengamankan pasokan yang menjadi hak masyarakat serta mengendalikan pasokan pangan. “Artinya harus ada pengendalian, bila ada suatu daerah kelebihan pasokan pangan maka harus dilakukan distribusi silang sehingga kebutuhan pangan tetap terjamin dan terjangkau,” katanya lagi.

Seperti diketahui, harga beras terus merangkak naik mendekati hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Kenaikan harga beras ini tidak hanya dikeluhkan masyarakat tetapi juga kalangan pedagang karena trennya terus meroket.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Reynaldi Sarijowan mengatakan, harga beras saat ini, semakin tak jelas.

“Kami mendapat laporan untuk harga beras medium terkerek naik di level Rp13.500 per kilogram. Sedangkan, beras premium sudah menyentuh Rp18.500 per kilogram. Persoalan harga beras yang tak kunjung menyentuh harga eceran tertinggi (HET) ini, disebabkan banyak faktor,” kata Reynaldi secara terpisah.

Back to top button