Market

Transaksi BSI Lumpuh Bikin Kalut Calon Haji Tasikmalaya

Ada pemandangan menarik di kantor Bank Syariah Indonesia (BSI) di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Terjadi antrian panjang dari nasabah yang terdampak erornya layanan perbankan BSI. Khususnya para calon haji.

Pada Kamis (11/5/2023), nasabah BSI terlihat antri di Kantor Cabang BSIMasjid Agung, menunggu kesempatan untuk menanyakan nasib tabungannya. Mereka mengaku was-was karena tak bisa mengetahui bera saldo di rekening tabungan. Demikian pula ketika ingin mengecek melalui mesin ATM dan mobile banking, tak bisa juga.

Menurut Andi, nasabah BSI yang merupakan calon jemaah haji asal Tasikmalaya, mengaku kehawatir. Lantaran tak bisa melakukan pelunasan haji secara manual lewat teller. Kata dia, hampir di seluruh cabang BSI di Tasikmalaya, tak bisa melayani pelunasan biaya haji.

“Saya ke sini sudah dari kemarin. Saya transfer pelunasan haji ke BSI dari BRI. Tapi, tak bisa dicek di BSI. Katanya belum jalan untuk transaksi perbankan secara manual. Kata sekuriti, transaksi belum bisa di BSI. Jadinya saya bingung dan panik,” jelas Andi (68) yang khawatir duit untuk ibadah haji miliknya raib.

Atas kejadian yang tak mengenakkan nasabah ini, Direktur Utama BSI, Hery Gunardi hanya bisa memita maaf. Kini, fokus utama manajemen BSI adalah menjaga dana dan data nasabah tetap aman. “Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” kata Hery, Rabu (10/5/2023).

Hery mengatakan BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang pada Selasa (9/5). Pada hari tersebut, nasabah telah bisa melakukan transaksi di jaringan cabang dan ATM BSI yang tersebar di seluruh Indonesia. Secara bertahap, layanan BSI Mobile juga disebut sudah dapat diakses oleh nasabah dengan fitur-fitur dasar.

Kemudian pada Rabu (10/5), BSI melakukan monitoring dan proses normalisasi transaksi yang berdampak pada layanan BSI tidak bisa diakses sementara waktu yakni layanan di cabang, akses BSI Mobile, maupun ATM. Hery mengatakan BSI akan terus memberikan informasi terkini sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan normal.

Adapun terkait dengan adanya serangan cyber, lanjutnya, pada dasarnya BSI akan melakukan penelusuran atas hal tersebut. “Hal tersebut perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery.

Back to top button