Market

Boy Thohir Cs Dukung Prabowo-Gibran, Jatam: Menguatnya Cengkeram Oligarki


Kalangan aktivis Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) semakin yakin bahwa cengkeraman oligarki dalam Pemilu 2024, menguat. Ditunjukkan dengan adanya pengusaha besar yang secara terang benderang mendukung paslon tertentu.

“Dukungan langsung dari Boy Thohir, termasuk sejumlah taipan itu, menunjukkan semakin kuatnya cengkeraman oligarki dalam Pemilu 2024,” kata Melky Nahar, Koordinator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) dalam keterangan tertulis, Rabu (24/1/2024).

Selanjutnya, Melky membeberkan kekuatan bisnis dari Boy Thohir, Adaro, Djarum Group (Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono), HM Sampoerna (Putera Sampoerna/pewaris keluarga Sampoerna), serta Arini Subianto yang masuk wanita terkaya di Indonesia. Mereka disebut-sebut pendukung pasangan calon (paslon) nomor 2, Prabowo-Gibran.

Menurut catatan Jatam, bisnis Grup Djarum, bisnisnya berawal dari produk rokok kretek, kini merambah ke banyak sektor. Mulai perbankan, digital, elektronik, property, perhutanan, perkebunan sawit dan tebu, hingga bisnis kendaraan Listrik melalui PT Polytron Indonesia.

Demikian pula Sampoerna, bisnis awalnya juga rokok. Kini semakin menjamur, mulai dari sektor pengolahan kayu, telekomunikasi, property, perbankan & koperasi, Perkebunan kelapa sawit dan karet, hingga bisnis energi baru terbarukan (EBT) melalui penjualan hasil olahan pelet kayu (wood pellet) hasil kolaborasi dengan PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER).

Sementara Arini Saraswaty Subianto, putri dari mendiang taipan Indonesia, Benny Subianto, kini menjadi pemegang kendali perusahaan ayahnya, yaitu Persada Capital Investama. Lini bisnis perusahaan ini mencakup perkebunan, pertanian, konstruksi, properti, pertambangan, hingga pelayanan kesehatan.

Arini juga memiliki relasi bisnis dengan Boy Thohir, bermula Ketika ayah Arini, Benny Subianto, dan Edwin Soeryadjaya (anak William Soeryadjaya) membeli saham Adaro pada 2005 lalu. Saat ini, Arini, melalui PT Persada Capital Investama, tercatat sebagai pemegang, sekaligus menjabat sebagai komisaris.

Sementara perusahaan milik Boy Thohir, Adaro, adalah korporasi raksasa, dengan banyak entitas anak perusahaan, mencakup pertambangan, energi, smelter nikel, migas, property, perkebunan, jasa keuangan, hingga kendaraan listrik.

Boy Thohir memiliki relasi bisnis dengan Sandiaga Uno, salah satunya melalui PT Saratoga Investama, perusahaan yang didirikan Sandiaga bersama Edwin Soeryadjaya. Saratoga menjadi pemegang saham di PT Adaro. Di PT Adaro Energy pun, Sandiaga juga tercatat sebagai pemegang saham.

Di saat yang sama, Boy Thohir juga punya relasi bisnis dengan Luhut Binsar Pandjaitan dan Pandu patria Sjahrir, keponakan Luhut. Relasi bisnis itu salah satunya melalui PT Gojek Tokopedia (GoTo).

GoTo bersama PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), milik Luhut, membangun perusahaan patungan bersama, yaitu PT Energi Kreasi Bersama, dengan nama brand “Electrum”. Electrum berfokus pada pengembangan ekosistem dan industri kendaran listrik secara terintegrasi dari hulu ke hilir, meliputi manufaktur sepeda motor listrik, teknologi pembuatan baterai, infrastruktur penukaran (swap) baterai dan stasiun pengisian daya, hingga pembiayaan.

Pada Pemilu 2024, Boy Thohir bersama Luhut dan Pandu Sjarir, kompak mendukung Prabowo-Gibran. Sementara Sandiaga, merupakan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP, sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar TPN pasangan Ganjar-Mahfud.

Dukungan langsung dari Boy Thohir, termasuk sejumlah taipan itu, menunjukkan betapa semakin menguatnya cengkeraman oligarki dalam Pemilu 2024. Dus, pilihan politik yang berbeda antara politisi/pengusaha tetap memiliki titik temu kepentingan yang sama, yaitu sama-sama menjadi pemain industri pertambangan.

Back to top button