Hangout

Jajanan Wajib Citayam Fashion Week

Pedagang Di Kawasan Dukuh Atas - inilah.com

Sejak jadi sorotan dan viral, kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta, yang jadi arena ‘catwalk’ Citayam Fashion Week tak pernah sepi setiap harinya.

Sejak siang, sejumlah ABG mulai memadati kawasan Citayan Fashion Week yang berada di Jalan Tanjung Karang, Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta Pusat.

Zebra Cross yang jadi arena catwalk, juga bergantian dipakai untuk melenggang bak model para ABG Citayam dan sekitarnya.

Ramainya kawasan ini, dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk menjajakkan dagangannya.

Edi, pedagang batagor yang sengaja pindah lapak ke kawasan Citayam Fashion Week ini, mengaku omsetnya melejit berkat ramainya lokasi yang dekat dengan gedung-gedung tinggi Jakarta.

Selain Batagor, Cilok juga jadi jajanan wajib ABG Citayam dan sekitarnya saat nongkrong di jantung ibu kota.

“Kalau masih siang kita mangkalnya dipinggir, kalau sorean uda rame baru dah berani muter,” kata Adi si penjual cilok.

Satu lagi jajanan yang ramai jadi buruan di Citayam Fashion Week, adalah tahu bulat. Dengan gerobak, Dede pede berjualan di Dukuh Atas dari Pancoran, Jakarta Selatan.

Meski jauh, Dede bisa tersenyum lebar melihat dagangannya laku keras dibeli anak-anak pengikut Bonge cs.

Selesai makan cemilan dengan harga Rp5 ribu-Rp20 ribu, pedagang kopi keliling atau beken disebut starling (starbuck keliling), siap melepas dahaga para anak muda disini.

Setiap beberapa menit, bunyi ‘kring-kring’ bel sepeda khas pedagang kopi keliling ini bersautan menghampiri para ABG yang asik nongkrong.

Nutrisari es dan kopi hitam, jadi minuman wajib anak-anak Citayam Fashion Week di kawasan Dukuh Atas.

Sesekali, anak-anak ini berteriak sampai bertepuk tangan jika ada yang sedang ‘catwalk’ di zebra cross Dukuh Atas, spot ikonik Citayam Fashion Week.

Karena lokasinya di jantung kota Jakarta, tempat makan dan minum ala cafe, juga tersedia disini. Papan nama macam Starbucks, janji jiwa, American grill, tampak jelas menonjol dilihat dari jalanan.

Namun bagi anak-anak yang rata-rata membawa uang Rp20-50 ribu, jajanan pinggir jalan tampaknya lebih ramah dikantong mereka.

Back to top button