Hangout

Kemenkes: 10.639 Pasien COVID-19 Dirawat Belum Melakukan Vaksin

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), Mohammad Syahril meneruskan imbauan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk warga agar segera melakukan vaksin COVID-19 dosis lanjutan atau booster. Imbauan ini disampaikan syahril menyusul melonjaknya kasus harian COVID-19 di Tanah Air.

“Imbauan dari WHO upaya atau strategi dari seluruh dunia untuk mencapai berakhirnya COVID-19 ini adalah vaksinasi,” katanya saat temu media virtual, Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjelaskan pasien dengan gejala sedang sampai dengan kritis ditemukan belum melakukan vaksinasi.

“Dari hasil penelitian, sebanyak 10.639 pasien dengan gejala sedang, berat sampai kritis. Kalau dikaitkan dengan vaksinasi, sebanyak 10.639 ini 40 persen belum vaksin, 26 persen sudah di booster,” ujarnya.

Sementara itu, masih menurutnya dari hasil data jika disimpulkan masih banyak pasien yang terkena Covid-19 akibat belum melakukan vaksin. Pasien tersebut diantaranya adalah pasien rawat inap, pasien yang termasuk pasien sedang dan kritis.

“Kesimpulan adalah 74 persen ada yang belum di booster,” sambungnya.

Sementara itu, juru bicara Kemenkes menyebutkan per 4 Oktober sampai 8 November 2022 dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian kesehatan (Kemenkes) kelompok umur diatas 60 tahun adalah yang terbanyak dirawat atau hampir 50 persen.

Tak hanya pasien yang dirawat karena belum melakukan vaksin dan booster, ditemukan pasien yang meninggal juga belum melakukan vaksinasi. Kemenkes menyebutkan hanya 0,99 persen saja pasien meninggal yang sudah melakukan vaksin booster.

“Dari penelitian ini sebanyak 1.373 pasien yang meninggal. Setelah dikumpulkan dan dikaji sebanyak 48 persen pasien yang belum vaksin dan yang booster hanya 16 persen. Kesimpulannya ada 84 persen meninggal karena belum booster,” tegasnya.

Kasus COVID-19 naik

Sementara itu Data Kementerian kesehatan (Kemenkes) menunjukan rekapitulasi per 9 November mengalami kenaikan pada kasus konfirmasi Covid-19.

“Sebagai rangkuman kasus konfirmasi memang mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen. Kemudian juga angka kematian harian ada 43 kasus yang sebelumnya dalam satu minggu 37 berarti ada satu angka kenaikan angka kematian,” jelasnya.

Tak hanya jumlah kasus konfirmasi yang mengalami peningkatan, namun jumlah rawat inap naik 30 persen.

“Selain itu BOR kemarin sebanyak 6.310 dan sebelumnya dalam harian 5.700. Jadi ada kenaikan 30 persen. Parameter ini merupakan bagian suatu rekapitulasi pengendalian Covid-19,” ungkapnya.

Back to top button