Kanal

Diaspora Indonesia Diharapkan Beri Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Diaspora Indonesia Diharapkan Beri Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Selasa, 12 September 2023 – 12:46 WIB

(Seminar hybrid bertajuk Wakaf Uang dan Diaspora Indonesia, Berlin, Sabtu (9/9/2023).

Wakaf uang dinilai memiliki peluang besar untuk memberdayakan kelompok rentan termasuk pemberdayaan kaum perempuan miskin tulang punggung keluarga. 

Mengutip dari Sistem Informasi Wakaf (SIWAK) Kementerian Agama, Selasa (12/09/2023), potensi wakaf tunai di Indonesia mencapai Rp180 triliun per tahunnya. Wakaf tunai di Indonesia dapat disalurkan dalam bentuk wakaf uang. 

Wakaf uang adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan atau menyerahkan sebagian uang miliknya dalam jangka waktu tertentu atau selamanya untuk dikelola secara produktif yang hasilnya dimanfaatkan untuk keperluan ibadah atau kesejahteraan umum menurut Syariah.

Berdasarkan potensi itu, maka apabila wakaf uang diproduktifkan menurut ajaran Islam, dapat menghasilkan berbagai keuntungan dan manfaat. 

Laba yang dihasilkan bisa membiayai sektor-sektor penting yang membutuhkan seperti kesehatan, pendidikan, bahkan sektor usaha dalam negeri. Sekarang, tinggal bagaimana peluang itu dimanfaatkan dalam satu sinergi pemerintah, lembaga, maupun masyarakatnya sendiri.

Tidak hanya di Indonesia, para diaspora pun diprediksi memiliki potensi besar untuk membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi termasuk di dalamnya wakaf uang. 

Sebuah seminar yang diinisiasi oleh tiga lembaga yakni Pusat Studi Islam Perempuan dan Pembangunan ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman Raya, dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin membahas hal tersebut. 

Dalam sambutannya, Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Jerman Raya, dr. Diyah Nahdiyati, menyambut baik kegiatan tersebut terlebih memiliki dampak bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

“Ini bukan hanya diskusi hybrid saja, tetapi ke depan bisa menjadi jembatan kerja sama antara dua lembaga yakni Pusat Studi Islam Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) Institute Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta dan PCIM Jerman serta dua negara Indonesia dan Jerman,” ujar Diyah di Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin. 

Diskusi tersebut bermaksud mendekatkan perempuan pada sumber-sumber keuangan. Seminar hybrid ini juga mendekatkan diaspora Indonesia di Jerman dan negara lainnya menjadi wakif, agar bisa memberikan wakafnya untuk para perempuan. 

“Apa yang dilakukan PSIPP bagian meneguhkan pentingnya alokasi wakaf uang harus tepat pemanfaatan, tepat sasaran, mereka yang menjadi maukuf alaihi (penerima wakaf),” kata Rektor Institute Teknologi (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. Mukhaer Pakkkanna.

Dalam seminar hybrid tersebut menghadirkan tiga narasumber yang berkompeten di antaranya Prof. Hilman Latief yang merupakan Bendahara PP Muhammadiyah sekaligus menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Suhairi selaku Wakil Rektor I IAIN Metro Lampung dan Dr. Yuke Rahmawati Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sekretaris Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Tangerang Selatan.

Topik
Komentar

BERITA TERKAIT

Back to top button