Market

Biar Laris, Sandiaga Minta Pelaku Ekraf Bali Rajin Promosi

Saat ini strategi promosi dan pemasaran yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pelaku ekonomi kreatif subsektor fesyen di Kota Denpasar, Bali. Padahal kalau mereka terus berinovasi dan berkreasi maka produknya akan kian kompetitif di era digital.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno terus mendorong para pelaku ekraf untuk meningkatkan nilai tambah produk agar semakin berdaya saing tinggi.

Menparekraf Sandiaga saat acara Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif di Art Center Denpasar, Bali, Selasa (16/5/2023) menjelaskan upaya memberikan nilai tambah bagi produk khususnya fesyen menjadi salah satu bentuk inovasi dan kreasi pelaku usaha agar semakin kompetitif di era digital.

Pelaku fesyen dinilainya harus benar-benar kreatif agar bisa bersaing mengingat persaingan usaha di bidang ini sangat ketat baik di pasar lokal maupun internasional. “Nilai tambah juga harus ada dalam hal promosi dan pemasaran,” kata Menparekraf Sandiaga saat bertemu langsung para pelaku ekraf di Bali seperti mengutip situs resmi Kemenparekraf.

Ia menilai sampai saat ini memang promosi dan pemasaran yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi pelaku ekraf. Oleh karena itulah pemerintah konsisten untuk terus melakukan pelatihan dan pendampingan terkait hal tersebut. “Setelah melakukan program pelatihan dan pendampingan maka harus ada keberlanjutan program terutama untuk mendukung pemasaran dan pembiayaan. Dan, hal ini yang harus kita kolaborasikan dengan pemerintah daerah hingga industri,” katanya.

Ia juga menekankan pentingnya pelaku ekraf khususnya fesyen untuk membangun citra produk atau branding yang kuat. Di sisi lain persoalan Hak Kekayaan Intelektual atau HKI juga harus menjadi perhatian.

Kota Denpasar sendiri sudah terbentuk sebagai Kabupaten/Kota Kreatif sehingga ke depan diharapkan bisa ditingkatkan kelasnya menjadi UNESCO Creative Cities Network (UCCN). “Saya akan mendorong rencana aksi ini agar lebih komprehensif dan para pelaku ekonomi kreatif di sini harus menjadi aktor yang aktif, untuk membangun daerah karena ekraf ini bisa mendorong penciptaan lapangan kerja enam kali lipat lebih banyak dari sektor-sektor lain termasuk manufaktur,” ujarnya.

Menparekraf juga menjelaskan keragaman alam dan budaya di Kota Denpasar sudah terbentuk, ekosistemnya juga sangat beragam dengan subsektor fesyen yang menjadi unggulan.

“Selain memiliki Desa Wisata Serangan, sekarang ada ekosistem ekraf yang sangat beragam. Kita lihat berbagai produk ekonomi kreatif yang bisa disentuh dengan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ujarnya.

Back to top button