Market

BI Berhasil Jaring Dana Investor Rp409,38 Triliun Lewat SRBI


Salah satu instrumen moneter baru yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) pada September 2023, yakni Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), sukses menjaring triliunan dana investor. Tercatat hingga 19 Maret 2024, SRBI telah kemasukan dana Rp409,38 triliun dari investor.

Selain itu, instrumen serupa yang diluncurkan pada November 2023, yakni Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI) juga berhasil menjaring banyak dana investor.

Hingga 19 Maret 2024, investor yang menempatkan dananya di instrumen SVBI dan SUVBI masing-masing senilai US$2,31 miliar, dan US$387 juta.

“Penerbitan SRBI, SVBI, dan SUVBI ini mampu memperkuat pendalaman pasar uang dan mendukung aliran masuk modal asing ke dalam negeri,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (20/3/2024).

Kepemilikan asing atau non residen pada instrumen SRBI sendiri telah mencapai Rp85,02 triliun pada periode itu, atau setara 20,77 persen dari total outstanding.

“Ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan diharapkan dapat terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global,” ucap Perry.

Suku bunga SRBI tercatat menarik pada level 6,68 persen, 6,69 persen, dan 6,87 persen masing-masing untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan pada 15 Maret 2024 sehingga mendukung efektivitas SRBI sebagai instrumen moneter yang pro-market.

Dana yang masuk melalui tiga instrumen itu pun naik dibanding catatan pada Februari lalu, yakni SRBI hanya Rp391,82 triliun, SVBI US$1,89 miliar, dan SUVBI US$265 juta.

Namun, khusus untuk kepemilikan non-residen pada instrumen SRBI pada Februari 2024 lalu lebih tinggi, yakni mencapai Rp88,55 triliun. Dengan suku bunga SRBI tercatat pada level 6,62 persen, 6,70 persen, dan 6,82 persen untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan saat itu.

“Karena ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi terjadi outflow di SBN dan sebagian di SRBI,” ucap Perry.

 

Back to top button